Jadi Irup di HUT ke-69, Presiden SBY Puji TNI Yang Berhasil Tuntaskan Reformasi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memuji keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sejak tahun 1998 lalu, telah sungguh-sungguh dan konsisten melaksanakan reformasi internalnya.
Saya sendiri ikut aktif dalam proses awal reformasi yang tidak mudah itu. Saya berterima kasih kepada segenap keluarga besar TNI atas peran, kontribusi, dan kesungguhannya dalam menuntaskan proses panjang reformasi TNI, kata Presiden SBY saat memberikan amanat selaku inspektur upacara Upacara Peringatan HUT ke-69 TNI, di Mako Armatim, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/10) pagi.
Menurut Presiden SBY, sejarah mencatat bahwa jalan panjang reformasi TNI telah menunjukkan hasilnya yang nyata. TNI telah kembali kepada jati dirinya, kembali kepada fungsi dan tugas pertahanan negara, yaitu menjaga kedaulatan dan integritas NKRI. Semua capaian ini tentu harus kita jaga dan pertahankan.
Netralitas pada pemilu yang kita jalankan tahun ini, baik pada pemilu legislatif dan pemilu presiden da wakil presiden menjadi salah satu bukti keberhasilan pelaksanaan reformasi TNI, ujar SBY.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada jajaran TNI dan Polri, yang telah menjaga netralitasnya berhasil mengamankan Pemilu 2014 sehingga dapat berjalan secara damai dan demokratis.
Membanggakan
Sebelumya pada awal sambutannya, Presiden SBY mengatakan, pada usianya yang ke-69 tahun, TNI menunjukkan kemajuan yang membanggakan. Presiden menilai, postur pertahanan kita makin kokoh, alutsista makin lengkap, dan makin modern, kemampuan dan profesionalitas TNI makin tinggi, serta reformasi TNI dapat diselesaikan dan tuntaskan.
Kita patut bersyukur, tepat 10 tahun terakhir ini pembangunan kekuatan dan modernisasi dapat kita laksanakan dengan baik, ungkap Presiden SBY.
Ia menyebutkan, pada awal periode 5 tahun pertama, pembangunan kekuatan difokuskan pada pengisian kebutuhan dan penggantian alutsista yang sudah tidak dapat berfungsi. Pada saat yang sama, lanjut Presiden SBY, juga mendorong keterpaduan doktrin dan alutsista matra darat, matra laut, dan matra udara.
Sementara itu dalam 5 tahun terakhir ini, pembangunan TNI difokuskan untuk meningkatkan jumlah dan modernitas alutsista, sehingga kemampuan kita untuk menjaga dan mempertahankan setiap jengkal wilayah NKRI dapat diemban lebih baik lagi.
Sampai bulan Oktober tahun ini, sebanyak 24 alutsista prioritas mulai berdatangan, disamping masih banyak yang akan menyusul di waktu mendatang, baik untuk angkatan darat, angkatan laut maupun angkatan udara, papar Presiden SBY.
Presiden menguraika, di jajaran TNI AD telah dan akan mulai hadir tank tempur utama, kendaraan panther tempur anoa, meriam artiler kaliber 155 mm, rudal pertahanan udara, rudal anti tank, roket multilaras taktis dan strategis, heli angkut, heli serbu, heli serang, termasuk heli serang apache, serta persenjataan dan amunisinya.
Di lautan Nusantara, lanjut Presiden SBY, kita sudah dan akan segera melihat alutsista baru TNI AL seperti kapal perang corvet kelas sigma, kapal cepat rudal, kapal perusak kawal rudal, kapal multi perang fregat, pesawat patrol maritime, tank dan panser amphipi, serta roket multi laras taktis.
Sementara di angkasa Indonesia, menurut Presiden SBY, kita juga telah dan akan segera menyaksikan sejumlah alutsista baru TNI AU seperti pesawat angkut sedang CN-295, pesawat latih helikopter full combat star, pesawat angkut herkules C-130H, pesawat tempur.
Presiden SBY juga menyebutkan, pada tahun-tahun terakhir ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, pemerintah telah dan terus meningkatkan kesejahteraan prajurit, termasuk peningkatan gaji dan tunjangan, rumunerasi, gaji ke-13, uang lauk paduk, dan perumaha prajurit.
Ke depan, kita berharap kesejahteraan prajurit beserta para purnawirawan akan terus ditingkatkan sebagaimana pula peningkatan kesejahteraan para pegawai negeri dan guru, dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, kata Presiden SBY.
Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 TNI itu dihadiri oleh Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, Wakil Preside Boediono dan Ibu Herawati Boediono, Presiden Terpilih Joko Widodo, Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Sekretaris Kabinet Dipo Alam, Mendikbud M. Nuh, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, tiga kepala staf, da Kapolri Jenderal Sutarman. (IRA/ PS/Humas Setkab/ES)