Ekonomi dan Perdamaian, Tema Kunjungan Kerja Presiden Jokowi ke Uni Eropa

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 17 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 27.694 Kali
Presiden Jokowi berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla sebelum keberangkatan ke Eropa di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (17/4). (Foto: BPMI/Rusman)

Presiden Jokowi berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla sebelum keberangkatan ke Eropa di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (17/4). (Foto: BPMI/Rusman)

Presiden Joko Widodo (Jokowi), pagi ini, Minggu, 17 April 2016, pukul 08.15 WIB bertolak menuju Berlin, Jerman dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Menurut rencana, Presiden akan melakukan kunjungan kerja selama 5 (lima) hari ke empat negara di Eropa, yakni Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda. Kunjungan ini dilakukan Presiden untuk memenuhi undangan para pemimpin negara-negara Eropa.

Tema kunjungan kerja kali ini adalah memperkuat kerja sama dengan Uni Eropa (UE) terutama di bidang ekonomi dan juga bersama-sama perkuat toleransi dan membangun perdamaian dunia.

UE Mitra Tradisional Strategis

Uni Eropa merupakan salah satu mitra tradisional strategis Indonesia, dalam menghadapi tantangan global baru.

Indonesia akan memprioritaskan kerjasama  perdagangan, investasi, maritim serta pengelolaan air. UE merupakan salah satu mitra utama perdagangan dan investasi Indonesia.

Nilai perdagangan Indonesia-UE mencapai USD 26,14 miliar pada tahun 2015, menyebabkan UE menjadi mitra dagang Indonesia terbesar keempat. Sementara itu, investor UE merupakan yang terbesar ketiga dengan nilai investasi sebesar USD 2,26 miliar di tahun 2015.

Ajakan Sebarkan Nilai-Nilai Toleransi

Selain itu, Presiden Jokowi juga akan mengajak pimpinan negara-negara Eropa menyebarkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian di tengah maraknya ekstremisme dan terorisme di berbagai belahan dunia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Presiden akan gunakan kunjungan kerja ini untuk bersama-sama pimpinan Eropa menyebarkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian termasuk melalui berbagai saluran digital dan media sosial baru.

Seluruh pimpinan dunia harus bekerja sama dalam semangat kemitraan, kebersamaan untuk mendapatkan solusi atas tantangan-tantangan baru dan untuk wujudkan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

Presiden berharap kunjungan kerja ke empat negara Eropa ini akan memberikan manfaat nyata yang bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia dan juga rakyat Uni Eropa.

Dijadwalkan, selama lima hari ke depan, Presiden akan bertemu dengan Kanselir Jerman, Perdana Menteri Inggris,  serta Perdana Menteri Belanda. Selain itu, yang menarik dalam kunjungan kali ini adalah pertama kali Presiden RI diterima oleh tiga Presiden UE yakni Presiden Parlemen Eropa, Presiden Dewan Eropa dan Presiden Komisi Eropa.

Presiden juga rencana akan melakukan sejumlah pertemuan bisnis dengan para pengusaha dari UE serta bertemu dengan diaspora Indonesia di Eropa.

Dalam kunjungan kerja kali ini, Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. (UN/EN)

Berita Terbaru