Indonesia-Rusia Pererat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Pertahanan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 19 Mei 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 29.400 Kali
Presiden Jokowi disambut Presiden Putin di Bucherov Rucey, Sochi, Rusia (18/5). (Foto: BPMI/Rusman)

Presiden Jokowi disambut Presiden Putin di Bucherov Rucey, Sochi, Rusia (18/5). (Foto: BPMI/Rusman)

Mengawali kunjungan kerja di Sochi, Federasi Rusia, Presiden Joko Widodo, Rabu (18/5) sore waktu setempat, melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Vladimir Putin serta memimpin pertemuan bilateral Indonesia-Rusia di Bucherov Rucey, rumah kediaman Presiden Putin di Sochi, Rusia.

Dalam pertemuan bilateral, Presiden Jokowi menekankan pada dua bidang kerja sama, yakni kerja sama di bidang ekonomi serta pertahanan dan keamanan.

“Indonesia dan Rusia adalah anggota G20 sehingga kedua negara berkepentingan untuk berkontribusi dalam pemulihan perekonomian global”, kata Presiden seraya menungkapkan catatannya mengenai penurunan total nilai perdagangan bilateral, dari USD2,64 miliar di tahun 2014, menjadi USD1,98 miliar pada tahun 2015, atau turun sekitar 25%.

Oleh karena itu, Presiden menyampaikan bahwa perlu didorong peningkatan perdagangan bilateral yang berimbang dan saling menguntungkan melalui upaya-upaya seperti menghilangkan hambatan tarif dan non-tarif, termasuk untuk minyak kelapa sawit, ikan, dan produk pertanian. Disamping itu perlu juga dibuka akses pasar yang lebih besar serta meningkatkan kontak dan perdagangan langsung antar pelaku usaha.

Terkait investasi, Presiden berharap, selain pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Timur, investasi Rusia dapat diarahkan ke bidang lain seperti pembangunan alumunium smelter di Kalimantan Barat, energi, dan infrastruktur.

“Saya juga mencatat penurunan nilai investasi Rusia di Indonesia”, ucap Presiden.

Mengenai kerja sama maritim, Presiden mengatakan, “Saya menyambut baik ketertarikan Rusia untuk kerja sama maritim”. Kerja sama tersebut, dapat dilakukan antara lain dengan pengembangan sumber daya dan infrastruktur kelautan dan perikanan, pembangunan dan pelabuhan.

Di bidang pariwisata, kedua Presiden sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata.

Sementara itu di bidang pertahanan, Presiden Jokowi menekankan bahwa kerja sama hendaknya tidak hanya pengadaan alutsista, namun juga mencakup alih teknologi, produksi bersama, pendidikan, pelatihan, dan pertukaran perwira siswa. Kerja sama juga diharapkan dilakukan juga di bidang pembentukan pusat layanan pemeliharaan dan perbaikan alutsista di Indonesia

Kedua Presiden juga sepakat meningkatkan pertukaran data intelijen dalam rangka pemberantasan terorisme.

Mendampingi Presiden dalam pertemuan antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi.  (TKP/UN)

Berita Terbaru