Dengar Pembangkit Listrik Mangkrak 7 Tahun, Presiden Jokowi: Desember Bisa Diselesaikan
Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (2/6) sore melakukan Groundbreaking Mobile Power Plant (MPP) 100MW dan meresmikan PLTU Ketapang 20MW di Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar).
Saat kemukakan alasan hadir di Kalbar, Presiden Jokowi sampaikan bahwa telah mendengar ada pembangkit listrik (power plant) yang mangkrak 7 tahun – 8 tahun, seperti ini. “Saya juga ingin melihat progress mobile power plant yang kita harapkan bulan September bisa diselesaikan,” tutur Presiden Jokowi, menyebutkan alasan keduanya datang ke Kalbar.
Sebelum masuk, lanjut Presiden, ia ingin memastikan yang satu dulu apakah selama 7 tahun ini sudah ada manfaatnya ataukah belum. Hal ini dikarenakan, tambah Presiden, proyek tersebut telah menghabiskan dana sebesar Rp1,5 trilyun.
“Kalau tidak bisa dipakai Bapak/Ibu bisa bayangkan. Apapun setiap persoalan harus diselesaikan. Saya perintahkan kepada Dirut PLN harus selesai, janji Pak Dirut Desember selesai, akhir tahun Bapak-bapak. Yang ini (MPP) September,” lanjut Presiden seraya menambahkan jika ini selesai tambahan listrik sudah banyak sekali.
Hal lain yang disampaikan, Presiden Jokowi menitipkan pesan bahwa bekerja di bawah arahannya pasti dicek. “Mungkin saya datang mungkin orang saya. Saya datang ke tempat yang ada persoalan dan itu persoalan harus diselesaikan, ini duit negara, ini duitnya rakyat,” jelas Presiden ke-7 RI ini.
Hampir di setiap provinsi, menurut Presiden, keluhan yang diterimanya listrik yang masih kurang, masih biarpet. “Ini yang harus satu per satu diselesaikan. Program 35.000MW saya ikuti perkembangannya,” pungkas Presiden Jokowi akhiri Pidato.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi, Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur PLN Sofyan Basir, Gubernur Kalbar Cornelis, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, serta Bupati/Wali Kota se-Kalbar. (UN/EN)