Kutuk Bom di Solo dan Arab Saudi, Presiden: Tidak Boleh Ada Toleransi Untuk Teror

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Juli 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 41.679 Kali
Presiden saat berikan keterangan Pers di Padang (5/7). (Foto: BPMI)

Presiden saat berikan keterangan Pers di Padang (5/7). (Foto: BPMI)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keterangan pers Selasa (5/7) pagi, di lobi Hotel Grand Inna Muara, Padang, Sumatera Barat mengenai teror bom yang terjad di Solo dan Saudi Arabia.

“Tadi pagi-pagi saya sudah mendapatkan laporan tentang aksi bom bunuh diri di Mapolresta di Solo. Saya telepon dan aparat sudah bisa mengendalikan keadaan yang ada,” tutur Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga menyampaikan agar masyarakat tenang tetapi juga waspada karena besok kita sudah masuk ke Hari Raya Idul Fitri.

“Saya sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk mengejar jaringan-jaringannya, untuk menangkap jaringan-jaringannya, dan mengungkap yang berkaitan dengan bom bunuh diri di Mapolresta Solo,” tegas Presiden yang juga berasal dari Solo.

Masyarakat, tambah Presiden, juga diminta tetap tenang menjalankan ibadah terakhir puasa pada hari ini dengan khusyuk dan tidak perlu takut menghadapi teror-teror itu.

Bom di Arab Saudi

Presiden Jokowi juga menyampaikan ledakan bom ini terjadi di hampir semua negara, Turki, Bangladesh, Baghdad, Irak, kemudian terakhir Masjid Nabawi, Saudi Arabia.

“Sekali lagi aksi kekerasan atas nama apapun tidak dibenarkan dan itu harus kita kutuk. Tidak bisa ada yang namanya toleransi terhadap hal-hal seperti itu. Apalagi ini di Masjid Nabawi,” tegas Presiden ke-7 RI.

Atas nama Rakyat Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam bagi para korban, keluarga, dan kepada pemerintah Kerajaan Saudi Arabia.

“Saya baru dapat laporan pagi-pagi sehingga masih belum detail,” pungkas Presiden saat ditanya keterkaitan Bom Arab Saudi dan Solo.

Saat menyampaikan keterangan pers tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Ketua DPD RI Irman Gusman, Mensesneg Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, dan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. (UN/EN)

 

 

 

 

 

Berita Terbaru