Sebut Serangan di Perancis Sangat Kejam, Presiden Jokowi: Indonesia Bersatu Dalam Solidaritas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai aksi teror di Nice, Perancis, yang dilakukan dengan cara menabrakkan kendaraan truk pada crowd atau kerumunan orang yang sedang merayakan Bastille Day, di Kota Nice, Prancis, Jumat (15/7) dinihari, sehingga mengakibatkan puluhan orang menjadi korban sebagai aksi yang sangat kejam.
Serangan di Perancis sangat kejam. Indonesia bersatu dalam solidaritas. Belasungkawa untuk korban dan rakyat Perancis , kata Presiden Jokowi melalui akun twitternya @jokowi yang baru diunggahnya beberapa saat lalu.
Sebelumnya Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dalam keterangan persnya menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia yang mengecam keras terhadap aksi tersebut dan mengutuk tindakan teror terhadap masyarakat yang dilakukan secara kejam itu.
Kami meyakini dunia pasti akan bersatu melawan tindakan teorisme yang seperti ini, kata Seskab Pramono Anung kepada wartawan, di ruang kerjanya Lantai 2 Gedung III, Kemensetneg, Jakarta, Jumat (15/7) siang.
Segera setelah memperoleh informasi serangan tersebut pada dini hari ini, Menlu RI telah memerintahkan Konjen RI Marseille yang membawahi wilayah Perancis Selatan untuk memastikan kondisi WNI di wilayah sekitar.
Hasil penelusuran KJRI Marseille sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban. Namun demikian KJRI Marseille terus melakukan koordinasi dengan otoritas setempat, melakukan penelusuran ke tempat-tempat perawatan korban serta menghubungi WNI yang tinggal di Nice dan sekitarnya, bunyi siaran pers Kemenerian Luar Negeri (Kemlu) RI, hari ini.
Berdasarkan data yang ada, menurut Kemlu, terdapat sekitar 725 WNI di wilayah Perancis Selatan, diantaranya terdapat sekitar 10 keluarga WNI tinggal di Nice dan sekitarnya. Namun demikian Nice merupakan salah satu tujuan wisata utama selama musim panas saat ini.
Bagi WNI di sekitar Nice dan keluarga WNI di Indonesia yang memerlukan informasi, Kemlu memberikan nomor HOTLINE KJRI MARSEILLE yang bisa dihubungi 24 jam, yaitu: +33618221283 dan HOTLINE Perlindungan WNI Kemlu 081290070027. (Dit Infomed Kemlu/ES)