Terima PM Najib, Presiden Jokowi Sebut Indonesia dan Malaysia Sebagai Dua Tetangga Yang Baik

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 1 Agustus 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 27.000 Kali
Presiden Jokowi bersama PM Najib Tun Abdul Razak usai pertemuan di Istana Merdeka, Senin (1/8) sore. (Foto: Humas/Jay)

Presiden Jokowi bersama PM Najib Tun Abdul Razak usai pertemuan di Istana Merdeka, Senin (1/8) sore. (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Sri Mohammad Najib Tun Abdul Razak, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/8) sore. Pertemuan ini dimaksudkan untuk membahas The 11th Indonesia – Malaysia Consultation Meeting.

“Indonesia dan Malaysia adalah dua tetangga yang sudah lama sangat berhubungan dengan baik dan hal ini antara lain dapat dilihat dari angka-angka perdagangan, investasi, dan pariwisata di antara dua negara. Pertemuan konsultasi tahunan ke-11 ini merupakan kesempatan yang baik untuk membahas isu-isu prioritas yang perlu kita tingkatkan,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan dalam pernyataan pers bersama PM Malaysia.

Presiden Jokowi mengemukakan dalam pertemuan tersebut Indonesia menyampaikan tiga isu utama, yaitu: yang pertama mengenai penetapan batas wilayah. “Kita sepakat untuk lebih mengintensifkan negosiasi-negosiasi dan pertemuan-pertemuan,” kata Presiden.

Yang kedua, kerja sama keamanan di perairan Sulu dan sekitarnya. Indonesia menyampaikan concern terhadap kasus penculikan penyanderaan di wilayah tersebut, dan mendorong agar kerja sama Trilateral antara Malaysia, Filipina, dan Indonesia terhadap keamanan perairan Sulu dan sekitarnya dapat segera dilakukan.

Yang ketiga, lanjut Presiden, berkaitan dengan kerja sama perlindungan Warga Negara Indonesia. “Kita menekankan pentingnya kerja sama untuk melindungi tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia,” jelas Presiden Jokowi.

Dua Dokumen Kerja Sama
Dalam kesempatan menerima kunjungan PM Najib itu, juga dilakukan penandatangan dua dokumen kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan Pemerintah Malaysia. Kedua dokumen yang ditandatangani dalam pertemuan tersebut, yaitu:

  1. Perjanjian bilateral antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Negara Malaysia di bawah Asean Banking Integration Framework. Indonesia diwaliki oleh Ketua Dewan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bapak Muliaman D Hadad dan Malaysia diwakili oleh Gubernur Bank Negara Malaysia (BNM) Datuk Muhammad Ibrahim. Perjanjian bilateral ini bertujuan untuk mengurangi ketimpangan dalam akses pasar dan kegiatan perbankan kedua negara melalui kehadiran bank-bank yang memenuhi persyaratan tertentu atau Qualified Asean Bank di yurisdiksi masing-masing berdasarkan prinsip timbal balik yang seimbang.
  2. Perjanjian antara Pemerintah Indonesia dengan Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit tentang Sekretariat Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga memberikan apresiasi mendalam atas partisipasi Perdana Menteri Najib pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Islamic Economic Forum ke 12 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 2 – 4 Agustus ini. Setelah menghadiri The 11th Indonesia – Malaysia Consultation Meeting ini, PM Malasia dijadwalkan menjadi salah satu pembicara pada World Economic Islamic Forum ini.

Mendampingi Presiden dalam kesempatan ini adalah Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. (DNA/ES)

Berita Terbaru