Tahun Depan, Kementerian PUPR Bangun Sistem Penyediaan Air Minum di 150 Kabupaten/Kota

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 26 Agustus 2016
Kategori: Nusantara
Dibaca: 16.310 Kali
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek pembangunan SPAM, di Labuan Bajo. NTT, beberapa waktu lalu

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau proyek pembangunan SPAM, di Labuan Bajo. NTT, beberapa waktu lalu

Guna mewujudkan program 100-0-100, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebanyak 290.000 sambungan rumah (SR) di 150 kabupaten/kota pada 2017. Biaya pembangunan infrastruktur air minum tersebut dialokasikan sebesar Rp 1 triliun dari dana hibah Pemerintah Australia dan APBN.

Saat melakukan kunjungan ke Ditjen Cipta Karya, Kamis (25/8), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar pembangunan infrastruktur PUPR juga dilakukan di daerah terpencil/pulau kecil yang belum tersentuh pembangunan.

“Pengembangan SPAM harus memprioritaskan pembangunan di daerah-daerah yang sulit air dan untuk meningkatkan kualitasnya, diharapkan bekerjasama dengan Ditjen Sumber Daya Air, sehingga masyarakat dapat langsung menerima manfaatnya,” kata Basuki.

Basuki menegaskan, prioritas kegiatan 2017 pada Ditjen Cipta Karya adalah pada sektor air minum, sanitasi, pengembangan kawasan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan. Untuk itu, ia meminta jajaran Ditjen Cipta Karya bekerja lebih tertib, baik dan menjaga integritas serta loyalitas terhadap instansi, dan selalu meningkatkan kekompakan untuk mengerjakan tugas/amanah yang ada.

“Saya harap juga untuk Ditjen Cipta Karya pada Oktober sudah ada yang diidentifikasi lelang dini untuk 2017,” pesan Basuki.

Seperti diketahui, 100-0-100 merupakan program untuk mewujudkan ketersediaan 100 persen air minum, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen fasilitas sanitasi serta drainase di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara itu Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman (KIP) Ditjen Cipta Karya, Dwityo A Soeranto mengatakan, selain membangun SPAM, Kementerian PUPR juga memfasilitasi kerjasama antara pemerintah kabupaten/kota dan perusahaan dalam membangun infrastruktur permukiman, dan sampai saat ini sudah mencapai enam perusahaan di tujuh kabupaten/kota dengan nilai mencapai Rp 108 miliar.

Kemudian juga memfasilitasi kerjasama pemerintah dan badan usaha dalam membangun infrastruktur permukiman, seperti kerja sama pembangunan SPAM Umbulan (4.000 liter/detik) dan SPAM lainnya, serta menyiapkan regulasi dan memfasilitasi kabupaten/kota untuk memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam menambah akses air minum dan sanitasi.

Dengan alokasi dana 2017 sebesar Rp.17,9 triliun, Ditjen Cipta Karya memiliki fokus kegiatan strategis diantaranya, pembangunan SPAM Regional di tujuh kawasan, SPAM di 11 Kota Binaan, SPAM pulau kecil/terluar dan pelabuhan perikanan di 3 lokasi. Lalu membangun TPA Regional di tiga kawasan dan IPAL Regional di dua kawasan, mendukung 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, mendukung kawasan kampung nelayan di 11 kawasan, pembangunan infrastruktur permukiman di sembilan kawasan perbatasan, dan penanganan kawasan permukiman kumuh di 30 kabupaten/kota.(BKP Kementerian PUPR/RMI/ES)

Nusantara Terbaru