Presiden Jokowi Minta ‘Dwelling Time’ di Semua Pelabuhan Seperti di Priok 3,2 Hari

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 September 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 32.469 Kali
Presiden meninjau Terminal 1 Peti Kemas Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (13/9) pagi. (Foto: Humas/Oji)

Presiden meninjau Terminal 1 Peti Kemas Kalibaru, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (13/9) pagi. (Foto: Humas/Oji)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku terus mengikuti perkembangan dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero dalam memangkas waktu bongkar muat barang (dwelling time) di Pelabuhan. Jika pada dua tahun lalu, masih 6-7 hari, menurut Presiden menilai ada kemajuan karena kini dwelling time di Terminal Petikemas Pelabuhan Tanjung Priok sudah tinggal 3,2 hari, atau 3,7 hari kalau mengikuti Menteri Perhubungan (Menhub).

“Yang penting sudah tiga koma. Saya sampaikan saya mintanya dua koma, entah 2,2 entah 2,5. Jangan berhenti di tiga koma sudah senang, perbaiki lagi,” tegas Presiden Jokowi menjawab wartawan usai meresmikan Terminal Petikemas Kalibaru atau New Priok Container Terminal (NPCT) 1, di Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (13/9) siang.

Tidak hanya di Tanjung Priok, Presiden Jokowi juga meminta Tanjung Perak, Belawan, dan Makassar semuanya diperbaiki. Di Belawan, kata Presiden,  itu masih 7-8 hari. “Belawan itu yang pegang Pelindo berapa tuh? (Pelindo 1). Jangan sampai 7-8 hari. Mau bersaing kayak apa kalau masih 7-8 hari bongkar muatnya, dwelling time-nya. Di Belawan coba, jangan main-main seperti itu, sudah enggak bisa lagi kita,” tegasnya.

Presiden mempertanyakan pengelola Pelabuhan Belawan, karena dari 8 crane yang ada, yang dijalankan hanya 1 crane. “Untuk apa? Tawar menawar saja, saya dahulukan tapi mana (minta uang). Terus terang mereka minta, saya minta uangnya. Enggak bisa seperti ini, saya mau berakhir cara seperti itu,” tegasnya.

Presiden memastikan akan memerintahkan kepada Kapolri untuk menggusur di Belawan, di Tanjung Perak kalau masih seperti itu.  Ia mengingatkan, kalau di Tanjung Priok 3,2 di sana juga harus bisa 3,2, tempat lain juga harus bisa 3,2.

“Cara-cara seperti itu masih kita teruskan, ditinggal betul kita. Negara lain terus memperbaiki, memperbaiki, kita masih 7-8 hari dwelling time-nya. Ada crane 8, dijalankan hanya satu, untuk apa? Untuk tawar-menawar, masih kita teruskan cara-cara seperti itu,” kata Presiden Jokowi dengan nada sedikit meningkat.

Presiden menegaskan, bahwa dirinya dan mereka yang berada di Kabinet Kerja saat ini orang lapangan, banyak orang lapangan, sehingga tahu betul apa yang terjadi di lapangan. Ia memastikan mengikuti terus hal-hal seperti ini, karena kalau kita tidak bisa membenahi dengan cepat maka kita akan betul-betul ditinggal.

“Saya pikir kemarin dengan memperbaiki Tanjung Priok berarti yang lain juga mengikuti, ternyata di sini sudah lumayan baik, yang lain masih 7-8 hari. Baru 2 hari yang lalu saya terima kabar mengenai yang itu. Enggak, buat saya enggak bisa diterus-teruskan yang seperti ini,” tegas Jokowi.

Tangkap Pelaku Pungli

Sementara terkait masih maraknya pungutan liar di pelabuhan, Presiden Jokowi sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian supaya menangkap yang melakukan pungli-pungli itu. “Tangkap, enggak ada toleransi lagi. Kalau enggak, akan terus seperti ini kita, sudah tangkap saja sudah. Kalau masih ada yang main-main seperti itu enggak ada perintah yang lain,” tegasnya.

Presiden mengingatkan, kalau ada pelabuhan baru seperti ini itu, artinya ada kecepatan dan kalau ada kecepatan pelayanan artinya biaya-biaya akan turun.

Untuk dwelling time 2,5 hari, Presiden menegaskan akan diberlakukan untuk semua pelabuhan, tidak terkecuali. “Negara lain bisa, kita harus bisa juga,” tegasnya. (RAH/ES)

Berita Terbaru