Achmad Yurianto: Hingga Jumat, 13 Maret, Total 69 Orang Positif Covid-19

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Maret 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.232 Kali

Jubir Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto. (Foto: Dokumentasi Setkab)

Juru Bicara (Jubir) Penanganan Wabah Virus Korona (Covid-19) menyampaikan bahwa hasil dari tracing yang telah dilaksanakan sejak kemarin hingga Jumat, 13 Maret 2020 sebanyak 69 orang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Ini sudah kita lakukan tracing terus-menerus akhirnya kita mendapatkan beberapa hal yang saya minta diperhatikan baik-baik,” ujar Yuri di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (13/3).
Secara lengkap, berikut data yang disampaikan Jubir Covid-19, yaitu:
Kasus Pasien nomor 35: perempuan, 57 tahun, masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan menggunakan ventilator, namun belum dilakukan pemeriksaan COVID-nya, kemudian perburukan menjadi cepat, hari itu juga meninggal. Hasil dari spesimennya ternyata positif dan sudah diserahkan ke dinas kesehatan wilayah untuk dilakukan tracing.
Kasus Pasien nomor 36. Hal yang sama juga terjadi pasien 36: perempuan, 37 tahun, masuk ke rumah sakit, dua-duanya di RSPI, masuk ke rumah sakit dengan menggunakan ventilator, mengalami perburukan dengan cepat, kemudian meninggal, setelah dilakukan pemeriksaan spesimen ternyata positif. Dinas kesehatan sudah diberi tahu hasil ini dan langsung melaksanakan tracing dan masih akan menunggu hasil contact tracing dari 2 pasien, nomor 35 dan nomor 36.
Kasus Pasien nomor 37: laki-laki, 43 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 38: perempuan, 80 tahun, kondisi sakit sedang-berat, stabil, tidak menggunakan ventilator.
Kasus Pasien nomor 39: laki-laki, 54 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 40: perempuan, 46 tahun, kondisi nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 41: laki-laki, umur 40 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 42: laki-laki, 66 tahun, kondisi sakit ringan- sedang.
Kasus Pasien nomor 43: laki-laki, 34 tahun, kondisi sakit ringan-sedang
Kasus Pasien nomor 44: laki-laki, 57 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 45: perempuan, 29 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 46: laki-laki, 30 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 47: laki-laki, 61 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 48: laki-laki, 35 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 49: laki-laki, 3 tahun, kondisi sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 50: laki-laki, 59 tahun, mengalami perburukan cepat dari kemarin dan kemudian meninggal, positif coronavirus disease-19. Contact tracing sudah dan sedang dilakukan oleh dinas kesehatan setempat.
Kasus Pasien nomor 51: laki-laki, 60 tahun, nampak sakit sedang.
Kasus Pasien nomor 52: perempuan, 59 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 53: perempuan, 24 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 54: laki-laki, 2 tahun, nampak sakit sedang.
Kasus Pasien nomor 55: perempuan, 26 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 56: laki-laki, 58 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 57: perempuan, 27 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 58: laki-laki, 51 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 59: laki-laki, 63 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 60: perempuan, 25 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 61: perempuan, 58 tahun, nampak sakit sedang.
Kasus Pasien nomor 62: laki-laki, 51 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 63: laki-laki, 34 tahun, nampak sakit ringan-sedang.

Kasus Pasien nomor 64: perempuan, 49 tahun, nampak sakit ringan-sedang.

Kasus Pasien nomor 65: laki-laki, 48 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 66: laki-laki, 73 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 67: perempuan, 25 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 68: perempuan, 38 tahun, nampak sakit ringan-sedang.
Kasus Pasien nomor 69: perempuan, 80 tahun, nampak sakit sedang.
Data yang diberikan, menurut Yuri, adalah hasil tracing yang dilaksanakan dari 2 hari yang lalu setelah dirilis 34 yang dilaporkan oleh daerah sampai dengan tadi siang.
“Ini menggambarkan bahwa memang kita harus melaksanakan tracing. Pemerintah sudah memutuskan mulai hari Senin besok pemeriksaan laboratorium sudah bisa dilaksanakan bukan hanya di Balitbangkes tetapi juga bisa dilaksanakan di BBTKL, di Universitas Airlangga, di lembaga Eijkman, dan di beberapa tempat lagi yang saat ini sedang dilaksanakan on the job training,” urai Jubir Covid-19 seraya menambahkan test kit sudah diterima 10.000 lebih.
Dalam mengantisipasi ini semuanya, menurut Yuri, contact tracing menjadi hal yang paling penting untuk dilakukan agar dengan cepat bisa mengidentifikasi, menemukan, dan melakukan isolasi kasus positif agar tidak menjadi sumber penyebaran di lingkungan masyarakat.
“Pasien-pasien yang tadi saya sampaikan adalah bagian dari tracing. Kalau ada yang saya katakan umur 3 tahun, umur 2 tahun, itu adalah memang dia bagian dari tracing, orang tuanya yang sakit, anaknya yang kena, dan seterusnya,” ujarnya.
Artinya, menurut Yuri, inilah gambaran kesungguhan pemerintah di dalam melaksanakan ini. “Lebih detail besok saya akan jelaskan kondisi pasien itu dan mudah-mudahan kita bisa makin cepat lagi untuk menyelesaikan permasalahan itu,” tambahnya. (UN/EN)
Berita Terbaru