Achmad Yurianto: Tiga Pasien Covid-19 Dinyatakan Sembuh dan Boleh Pulang
Tiga pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif Virus Korona (Covid-19) dan sempat dirawat di (Rumah Sakit Umum Pusat) RSUP Persahabatan, Provinsi DKI Jakarta, dinyatakan sembuh serta diperbolehkan pulang.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) yang sekaligus juru bicara penanganan covid-19 Achmad Yurianto. Keyakinan ini diperoleh setelah pihaknya berdiskusi dengan tim dokter yang memeriksa dan disaksikan oleh Menteri Kesehatan.
”Ada 3 pasein yang secara klinis sudah membaik, tidak ada keluhan sama sekali. Secara laboratorium dua kali kita lakukan pemeriksaan hasilnya negatif, maka dinyatakan 3 pasien ini sembuh dan tidak dibutuhkan perawatan,” kata Yuri dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Kamis (12/3) .
Ketiga pasien tersebut, menurut Jubir Penanganan Covid-19, adalah pasien 06, pasien 14 dan pasien 19. Sebelum dipulangkan, mereka telah dibekali pengetahuan tentang self isolated serta edukasi untuk terus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik.
”Kita tetap memberikan edukasi kepada ketiga pasien ini bahwa setelah kembali ke keluarganya tetap harus melakukan pembatasan diri sementara,” terangnya. Selain itu, Yuri melanjutkan bahwa dalam mekanisme pemulangan ketiganya akan diberikan surat rujuk balik yang ditujukkan kepada puskesmas dimana yang bersangkutan tinggal.
”Ini sebagai bagian dari sistem monitoring apabila nanti dibutuhkan oleh pasien dan apabila ada kepentingan Puskesmas untuk melakukannya,” kata Yuri. Pihaknya berharap dalam waktu dekat akan menyusul lagi pasien yang sembuh dari Covid-19. Pasalnya, sudah ada 2 pasien yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso hasil pemeriksaan laboratoriumnya negatif.
Kasus 27 Close Contact Kasus 20
Sementara itu, untuk pasien kasus 27 positif Covid-19 yang saat itu belum diketahui kepastian kontaknya kini sudah terungkap. Jubir Pemerintah untuk Covid-19 mengatakan pasien nomor 27 itu sempat kontak dekat dengan pasien kasus 20.
”Pasien 27 yang masih belum mendapatkan kepastian kontaknya dan masih ditulis local transmission ternyata sudah dapat laporan dari petugas lab, dia (pasien 27) kontak dekat dengan pasien nomor 20. Pasien nomor 20 kontak dengan nomor 01 subklaster Jakarta,” kata Dirjen P2P.
Artinya, pasien kasus 27 tidak kontak dengan 01 tapi kontaknya dengan pasien kasus 20 yang masih dirawat. Pasien kasus 20 inilah yang kontak dengan pasien kasus 01. Ia menambahkan bahwa langkah selanjutnya adalah mencari orang yang pernah kontak dengan pasien nomor 27.
”Sekarang kita cari adalah yang kontak dengan 27. Artinya subklaster ini yang kita kejar. Ini yang kita sebut dengan kontak tracing, sehingga beberapa kasus yang kita lakukan tracing memang tidak bisa setiap hari ada update-nya,” ujar Dirjen P2P. (FID/EN)