Ada Tol Langit, Presiden Jokowi: Hati-Hati, Jangan Sampai Negara Lain ‘Grojoki’ Produk Sesuai Selera Kita

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Oktober 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 779 Kali

Presiden Jokowi saat meresmikan Pengoperasian Ring Palapa, di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/10). (Foto: BPMI)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, bahwa teknologi digital sekarang ini telah menerobos batasan jarak, menerobos batasan waktu. Komunikasi pengiriman informasi, lanjut Presiden, bisa dilakukan sangat cepat tanpa kendala jarak dan waktu.

“Ada smartphone, ada smartwatch yang bisa terhubung dengan smart home, smart office, dan smart-smart yang lain-lainnya. Semuanya bisa mengumpulkan data tanpa pemakainya menyadari bahwa dia sedang menyumbang data-data,” kata Presiden Jokowi saat meresmikan Pengoperasian Ring Palapa, di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/10) siang.

Kepala Negara mengingatkan agar masyarakat berhati-hati karena riet perilaku manusia bisa diambil dari sini. Perilaku bangsa Indonesia, lanjut Presiden, bisa ketahuan, perilaku satu kabupaten, satu provinsi, atau satu negara bisa ketahuan dari sini. Ia menambahkan bahwa hal itu bisa dilakukan dengan sangat mudah, bisa real time.
“Riset pasar, orang Papua senangnya apa tahu, Maluku senangnya apa tahu, orang Kalimantan senangnya apa tahu, orang Jawa senangnya apa tahu dari sini. Sehingga gampang, apa yang harus saya jual ke sebuah provinsi, apa yang harus saya jual ke sebuah kabupaten,” terang Kepala Negara.
Presiden Jokowi mengingatkan hati-hati  dengan ini. “Jangan sampai data kita, selera konsumen, selera pasar diketahui oleh negara lain sehingga mereka bisa menggrojoki kita dengan produk-produk sesuai dengan selera yang kita inginkan,” tegasnya.
Pemerintah pun, lanjut Presiden, bisa memanfaatkan big data tersebut untuk melakukan telaah kebijakan. Sebagai contoh, tambah Presiden, adanya aplikasi regulation technology yang bisa membantu pemerintah menjajaki rencana kebijakan dan menghitung risiko-risikonya.
“Dengan kata lain, banyak manfaat bisa kita ambil dari konektivitas digital ini,” tutur Presiden.
Akan Cek Lokasi
Terkait Palapa Ring itu, Presiden Jokowi mengatakan, memang yang paling berat, agak mundur memang di Indonesia Bagian Timur. Karena medannya, tambah Presiden, terutama di Papua, medannya sangat berat sekali, dan tidak semua yang ada di Papua menggunakan fiber optic, baik di laut maupun di darat.
“Banyak yang memakai antena besar, memakai microwave, beberapa kabupaten. Dan membawanya itu ke tempat-tempat yang ingin didirikan menaranya juga tidak mudah. Inilah kesulitan lapangan di Indonesia,” terang Presiden.
Kini setelah peresmian Palapa Ring, Presiden Jokowi berjanji akan mencek langsung kualitas sambungan internet. Kalau nanti ke Wamena, Biak, atau ke Nabire, Presiden berjanji akan cek lagi bener ndak sih ini.
“Karena kalau ke sana pasti, apa ke Rote Ndao di NTT juga ininya komplainnya, keluhan dari masyarakat. Pak, ini di sini lemot banget Pak. Ya ini mau saya coba, bener ndak laporannya Pak Menteri,” ungkap Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menegaskan, peemerintah berkomitmen untuk menuntaskan Palapa Ring sebagai infrastruktur tol langit. Kalau ada tol jalan tol darat, sambung Presiden, ini ada tol langit.
“Inilah nanti yang akan menyatukan negara kita Indonesia karena dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote semuanya bisa tersambung, bisa berbincang-bincang, bisa saling mengenal di antara kita,” ucap Presiden Jokowi.
Peresmian tol langit ditandai dengan penandatanganan digital oleh Presiden Jokowi yang didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menkominfo Rudiantara. (UN/ES)
Berita Terbaru