Adhyaksa Dault: Presiden Setuju, Pembinaan Pramuka di Dinas Pendidikan Bukan Menpora

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Februari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 66.107 Kali
Presiden Jokowi didampingi Menpora Imam Nahrawi menerima rombongan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yg dipimpin oleh Adhyaksa Dault  (5/3) di Istana Merdeka. (Foto: Humas/Rahmat)

Presiden Jokowi didampingi Menpora Imam Nahrawi menerima rombongan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (5/2) di Istana Merdeka. (Foto: Humas/Rahmat)

Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault mengemukakan, bahwa pembinaan Pramuka yang merupakan gerakan kepemudaan akan berada pada Dinas Pendidikan dan tidak lagi di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

“Tapi saat ini, masih. Kedepannya, sudah disetujui oleh Presiden,” kata Adhyaksa kepada wartawan usai bersama Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/2) pagi.

Adhyaksa menjelaskan, anggota Pramuka berusia rata-rata di bawah 17 tahun sehingga dia masuk kategori pemuda yang harus dibina oleh Dinas Pendidikan. Pramuka pun, lanjut Adhyaksa, akan selalu menjadi garda terdepan apabila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan kebangsaan.

Hadiri Jambore Nasional

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault yang didampingi Menpora Imam Nahrawi datang menghadap Presiden Jokowi guna melaporkan persiapan pelaksanaan Jambore Nasional, sekaligus mengundang kehadiran Presiden dalam pembukaan Jambora, yang akan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, bertepatan dengan 55 tahun Hari Pramuka, bulan Agustus mendatang.

Menpora Imam Nahrawi menyampaikan dalam pertemuan Presiden sangat mengapresiasi dan memberikan perhatian dalam pelaksanaan Jambore Nasional. Presiden meminta Kementerian terkait untuk membantu masalah dana dan hal lainnya.

“Sebulan sebelum Jambore, Presiden insya Allah berkenan untuk meninjau lokasi, dan pada hari pembukaan insya Allah beliau berkenan untuk ke Cibubur, ” kata Menpora.

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menjelaskan, Jambore Nasional  itu akan diikuti oleh sekitar 25.000 peserta.

Saat bertemu Presiden Jokowi, menurut Adhyaksa, dirinya meminta sarana dan prasarana di Bumi Perkemahan Cibubur. “Presiden menyetujui dan meminta kementerian lain untuk membantu persiapannya. Direncanakan tahap perbaikan akan dimulai pada bulan Februari,” paparnya.

Adyaksa juga menyampaikan dalam keterangan persnya bahwa Pembinaan pramuka yang merupakan gerakan kepemudaan akan berada pada Dinas Pendidikan dan tidak lagi di bawah Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Dijelaskan Adhyaksa, dalam Jambore Nasional itu akan ada pemberian materi khusus yang akan disusun oleh  Pusdiklat Pramuka. Materi yang akan diberikan tentang pengembangan ekonomi kreatif dan kepemudaan.

Ia menyebutkan, materi pelatihan pengembangan ekonomi kreatif untuk mengembangkan kemampuan anak-anak.

“Kita sering mengatakan mereka adalah generasi masa depan tapi mengabaikan keadaan saat ini yang butuh proses, bagaimana bisa memimpin,” jelas Adyaksa.

Selain itu juga diberikan pendidikan mengenai teknologi dan informasi kepada peserta Jambore. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan daerah juga sudah menerima informasi dan teknologi.

“Karena sekarang eranya informasi sehingga kita berikan masukan mengenai IT untuk mereka dan untuk menangkal gerakan radikal, ” pungkasnya.

(FID/RAH/ES)

Berita Terbaru