Agar Disegani, Presiden Jokowi Minta Prajurit TNI Terus Tingkatkan Kemampuan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 Oktober 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 42.253 Kali
Presiden Jokowi memberikan arahan pada HUTke-70 TNI, di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banteng, Senin (5/10)

Presiden Jokowi memberikan arahan pada HUTke-70 TNI, di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banteng, Senin (5/10)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dalam lima tahun mendatang, pembangunan kekuatan pertahanan tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kekuatan pertahanan  minimun dalam pertahanan negara Tri Matra terpadu, tetapi juga ditujukan untuk memperkuat jati diri sebagai negara maritim dengan membangun Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai kekuatan maritim regional yang disegani di kawasan Asia Timur.

“Dengan berbagai upaya itu, kita berharap agar TNI lebih siap dalam menghadapi corak peperangan masa depan di tengah kondisi geografis khas negeri kita, sebagai negara maritim,” kata Presiden Jokowi pada amanatnya pada upacara peringatan HUT ke-70 TNI, di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Senin (5/10) pagi.

Untuk itu, lanjut Presiden Jokowi, kita perlu meningkatkan kapasitas pertahanan nasional melalui pembentukan TNI yang profesional. Ia menegaskan, sebagai Tentara Profesional, prajurit TNI harus benar-benar terdidik dan terlatih, harus terus menerus meningkatkan kemampuannya dengan melakukan latihan-latihan berkesinambungan.

Diakui Presiden Jokowi, saat ini hampir semua negara berlomba-lomba untuk memajukan teknologi pertahanannya. “Kita juga melakukan upaya membangun postur pertahanan TNI yang makin kokoh, alutsista makin lengkap, dan makin modern. Modernisasi teknologi pertahanan memang diperlukan untuk terus menerus mengimbangi kemajuan zaman,” tegasnya.

Selain itu, lanjut Presiden Jokowi, kita juga sedang mewujudkan kemandirian pertahanan dengan mengurangi  ketergantungan impor kebutuhan pertahanan melalui pengembangan industri pertahanan nasional. Ia menyebutkan, kemandiriaan pertahanan juga kita bangun melalui  diversifikasi kerjasama pertahanan sesuai dengan kepentingan nasional.

Namun Presiden mengingatkan, hal tersebut tidak menjadi satu-satunya syarat untuk membangun kekuatan pertahanan negara. Menurut Presiden, untuk membangun kekuatan pertahanan yang tangguh diperlukan pula pembangunan karakter pejuang dalam diri prajurit TNI, revolusi mental untuk membangun prajurit yang profesional.

Selain itu, lanjut Presiden Jokowi, tidak kalah pentingnya penyiapan kualifikasi komando, mekanisme persediaan logistik dalam operasi militer dan non militer, sinergitas antar korps dan antar instansi, serta kualifikasi keterampilan melaksanakan operasi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan, bahwa TNI yang terdidik dan terlatih tidak akan menjadi kekuatan yang efektif apabila prajurit dan keluarganya tidak sejahtera. Untuk itu, Presiden Jokowi meyakinkan, negara akan benar-benar memastikan adanya penghormatan yang layak bagi para prajurit TNI.

“Pemerintah akan memberikan perhatian pada prajurit-prajurit TNI yang bertugas di kawasan perbatasan, pulau-pulau terdepan, serta di kawasan terisolir,” tegas Presiden Jokowi.

Terakhir, Presiden Jokowi meminta kepada seluruh Prajurit TNI untuk terus meningkatkan kemampuan, profesionalisme, dan kesiap-siagaan di manapun kalian berada dan bertugas.

Tampak hadir dalam acara HUT ke-70 TNI itu antara lain mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, pada menteri anggota Kabinet Kerja, dan duta besar negara-negara sahabat. (DNS/ES)

 

 

Berita Terbaru