Agar Jadi ‘Trigger’Pertumbuhan, Presiden Jokowi Minta K/L Penerima DIPA Segera Lakukan Lelang

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 November 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 436 Kali

Presiden Jokowi didampingi Wapres dan Menkeu menyerahkan DIPA 2020 kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11) siang. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin menyerahkan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA), Dana Transfer Daerah dan Dana Desa kepada Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov)  di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11) pagi.

Menurut Presiden, DIPA yang diserahkan mencapai Rp909 triliun untuk  K/L dan Rp556 triliun untuk transfer ke daerah. Untuk itu, Presiden berharap setelah penyerahan ini, ada perubahan cara bergerak kita, mindset kita, pola-pola lama yang harus ditinggalkan.

“Mulai secepat-cepatnya belanja, terutama belanja moda bagi DIPA-DIPA yang tadi sudah diserahkan,” pinta Presiden.

Ia mengutip pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenai ketidakpastian ekonomi global, perlambatan pertumbuhan ekonomi global, yang menghantui hampir semua negara. Sehingga kita harapkan fiskal kita, belanja APBN kita ini bisa men-trigger pertumbuhan ekonomi se-awal mungkin.

“Oleh sebab itu segera setelah ini lelang. Pelaksanaan Januari sudah dilaksanakan, jangan nunggu-nunggu sudah, ini perintah,” tegas Presiden.

Presiden meminta agar K/L dan Pemerintah Provinsi belanja secepat-cepatnya. Jangan, sampai seperti  bulan November masih ada Rp31 triliun dalam proses e-tendering.

“Oleh sebab itu mulailah sejak Januari tahun depan ini penggunaan belanja APBN itu,” tutur Presiden Jokowi.

Beri Manfaat Rakyat

Presiden Jokowi juga menitipkan pesan agar para pejabat penerima DIPA jangan hanya sent yang diurus tetapi delivered. Artinya, menurut Presiden, Menteri, kepala-kepala lembaga, Gubernur, Bupati, Walikota pastikan bahwa bukan hanya realisasi belanjanya yang habis tetapi dapat barangnya, dapat manfaatnya rakyat.

“Itu yang paling penting karena dulu itu bangga kalau realisasinya 99% atau 100% tetapi rakyat merasakan atau tidak dari belanja-belanja itu,” ujar Presiden.

Sekarang yang paling penting, menurut Presiden, kita melihat barangnya dengan kualitas bagus, melihat programnya berjalan dengan kualitas bagus dan rakyat merasakan.

“Itu yang paling  esensi di situ karena sekali lagi sekarang meng-collect yang namanya pajak, PNBP itu bukan sebuah hal yang mudah, sehingga berkali-kali saya sampaikan juga memang kita penting collect more tetapi spend better harus itu. Fokus dan harus lebih baik,” tutur Presiden Jokowi.

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyerahkan DIPA secara simbolik kepada 12 kementerian/lembaga, yaitu; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Sosial, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, Kementerian LHK, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Dalam Negeri, dan DPR RI.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyerahkan dokumen transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) ke beberapa kepala daerah secara simbolik.

Acara tersebut dihadiri seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju, para pimpinan lembaga, dan gubernur dari beberapa provinsi di tanah air. (HIM/RAH/ES)

 

Berita Terbaru