Agar Konkret, Presiden Jokowi Minta Hasil Kunjungannya ke India dan Iran Segera Ditindaklanjuti

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 Desember 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 26.691 Kali
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menerima laporan Seskab Pramono menjelang rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (22/12) sore. (Foto: Rahmat/Humas)

Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menerima laporan Seskab Pramono Anung,  menjelang ratas di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (22/12) sore. (Foto: Humas/Rahmat)

Seusai memimpin rapat terbatas yang mengevaluasi keanggotaan Indonesia di organisasi-organisasi internasional, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (22/12) sore, Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memimpin Rapat Terbatas yang membahas tindak lanjut hasil kunjungan kenegaraannya ke India dan Iran.

Dalam arahannya Presiden Jokowi mengatakan, pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi berlangsung sangat produktif, di antaranya adalah peningkatan kerja sama perdagangan melalui diversifikasi ekspor.

“Biasanya kita  mengekspor ke sana yang paling banyak adalah batu bara dan CPO, kemarin kita sudah minta agar produk-produk yang lain juga bisa diterima oleh India, dan juga yang berkaitan dengan investasi pengembangan bahan baku obat, bahan baku untuk industri obat kita,” ungkap Presiden Jokowi.

Menurut Presiden, saat itu disepakati untuk menyelesaikan perundingan regional comprehensive economic partnership. Untuk itu, Presiden meminta agar kesepakatan ini juga ditindaklanjuti oleh kementerian dan lembaga.

“Setelah ini, saya harapkan hal-hal yang terkait dengan kesepakatan kita di India bisa ditindaklanjuti oleh kementerian-kementerian yang ada, dipimpin oleh Menko untuk segera nantinya ke India lagi agar hal-hal yang kita bicarakan bisa menjadi sesuai yang konkret dan riil, sehingga benar-benar perdagangan kita dengan India meningkat,” tutur Presiden.

Iran

Sementara terkait hasil kunjungannya ke Iran, menurut Presiden Jokowi, hal yang segera ditindaklanjuti adalah pengelolaan ladang minyak di Ab-Teymoura dan Mansouri. “Betul-betul dua ladang minyak ini harus kita dapatkan,” tegas Presiden seraya berharap agar tim segera mempersiapkan, sehingga pada Januari bisa bertemu di Iran lagi agar pengelolaan ladang minyak ini benar-benar keduanya diberikan kepada Indonesia.

Sementara hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan pembangkit listrik, pembelian LPG dalam rangka mendapatkan harga yang lebih murah, Presiden meminta agar pihak-pihak terkait bergerak cepat. “Tim disiapkan sehingga tidak terlalu lama bisa berkunjung ke sana lagi untuk menindaklanjuti apa yang telah kita bicarakan,” tuturnya.

Presiden menegaskan, bahwa peluang kerjasama dengan India dan Iran sangat besar. Karena itu, ia meminta agar jangan sampai pemerintah kehilangan momentum ini.

Rapat terbatas itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, Mendag Enggartiasto Lukito, Menlu Retno Marsudi, Menhub Budi K. Sumadi, Menkominfo Rudiantara, Menteri ESDM Iganasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menaker Hanif Dakhiri, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Kepala Bekraf Triawan Munaf. (DNA/ES)

Berita Terbaru