Airlangga: Fokus Penanganan Covid-19 Turunkan Indikator ‘Merah’ Sebelum Pelaksanaan Pilkada

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 5 September 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.052 Kali

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat memimpin Rakor Komite Penanganan Covid-19 dan PEN, Jumat (4/9). (Foto: Kemenko Perekonomian).

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), Airlangga Hartarto, menyampaikan penanganan Covid-19 akan fokus di beberapa provinsi dengan target menurunkan indikator dari Merah menjadi Kuning/Hijau sebelum pelaksanaan Pilkada.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian usai Rapat Pleno, Jumat (4/9)  di kantornya Provinsi DKI Jakarta.

Lebih lanjut, Menko Perekonomian jelaskan bahwa perkembangan Situasi Covid-19 yakni secara global jumlah kasus sebanyak 26.121.999 kasus, dengan Recovery Rate 70,4%, dan umlah kematian 864,618 (CFR= 3,3%) di 215 Negara Terjangkit.

Untuk Indonesia, Menko Perekonomian menjelaskan bahwa jumlah kasus sebanyak 187,537 kasus, jumlah Sembuh sebanyak 134,181 kasus (Recovery Rate 71,5%), dan jumlah meninggal sebanyak 7,832 kasus (CFR= 4,2%).

“Recovery Rate Indonesia lebih tinggi daripada global,” ungkap Menko Perekonomian.

Pada kesempatan itu, Airlangga juga menyebutkan bahwa jumlah tes di Indonesia sebanyak 2,3 juta orang, lebih tinggi dari negara-negara lain, kecuali Italia (8,8 juta orang) dan Chile (2,4 juta orang), dengan perbandingan Jumlah Tes per 1 juta Penduduk= 8,552 orang.

“Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi: DKI Jakarta= 43.400 (23,6%); Jawa Timur= 34.655 (18,8%); dan Jawa Tengah= 14.670 (8,0%),” imbuh Airlangga.

Ia juga menyebutkan provinsi dengan Kesembuhan Tertinggi di antaranya adalah Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, dan Gorontalo.

Provinsi dengan Kematian Terendah, Airlangga menyebutkan yaitu Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua.

Adapun Strategi Penanganan Covid-19 yang akan terus menjadi perhatian, tambah Airlangga, adalah dengan mengurangi penyebaran Covid-19 melalui gerakan 3 M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak) dan 3 T (TestTrace, dan Treat).

Selain itu, Ia juga menambahkan bahwa strategi untuk menurunkan tingkat kematian melalui peningkatan fasilitas dan kapasitas Layanan Kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit) dan Dukungan Tenaga Kesehatan.

“Kampanye masif Gerakan 3 M terus akan dilanjutkan. Kampanye Memakai Masker yang tadinya sampai tanggal 6 September 2020 ini, tetap akan diteruskan dan akan lebih masif lagi. Sedangkan kampanye Menjaga Jarak akan dilaksanakan pada periode 7 September 2020 s.d. 6 Oktober 2020. Lalu kampanye Mencuci Tangan akan dilaksanakan mulai 7 Oktober 2020 s.d. November 2020,” tegas Airlangga.(Humas Kemenko Perekonomian/EN)

Berita Terbaru