Airlangga: Hingga 23 Mei, Cakupan Vaksinasi Capai 24,81 Juta Dosis Vaksin

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 Mei 2021
Kategori: Berita
Dibaca: 1.024 Kali
Airlangga Hartarto

Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto didampingi Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono memberikan keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi COVID-19 yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (24/05/2021), di Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

Pemerintah terus mengakselerasi laju vaksinasi COVID-19 guna mencapai kekebalan komunal (herd immunity). Hingga 23 Mei ini, cakupan vaksinasi yang dilaksanakan telah mencapai 24,81 juta dosis vaksin.

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam keterangan persnya usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi COVID-19 yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (24/05/2021), di Jakarta.

“Kita sudah melakukan vaksinasi 24,81 juta [dosis]. [Vaksin] tahap pertama 14,93 juta dosis dan tahap kedua 9,88 juta dosis,” ujar Airlangga yang didampingi oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

Guna memenuhi kebutuhan vaksinasi bagi masyarakat, pemerintah juga akan kembali mendatangkan vaksin COVID-19. “Akan tiba besok sebanyak 8 juta dosis bulk vaksin Sinovac. Sehingga total vaksin yang sudah kita terima adalah diterima 83,9 juta dosis,” ujar Airlangga.

Lebih jauh Airlangga mengungkapkan, pemerintah terus mewaspadai varian of concern virus COVID-19 dari luar negeri. Salah satunya adalah kasus klaster Kapal MV Hilma Bulker di Cilacap di mana 14 anak buah kapal (ABK)   positif COVID-19 varian B.1.617 dan sebagian sudah sembuh.

“Arahan Bapak Presiden bahwa untuk kapal dan pelabuhan diprioritaskan untuk dilakukan vaksinasi. Khusus untuk kapal yang pernah atau pun berasal dari India untuk dilakukan isolasi di kapal selama 14 hari,” ujarnya. (FID/UN)

Berita Terbaru