Airlangga Perkirakan Realisasi Program PEN Capai 99-100 Persen di Akhir Tahun

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 Oktober 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.112 Kali

Menko Perekonomian selaku Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional  (PCPEN) Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa penyerapan pagu Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sudah mencapai 48 persen, atau Rp331,9 triliun dari pagu sebesar Rp695 triliun.

“Di September terjadi kenaikan sebesar Rp315 triliun, dan sampai dengan 7 Oktober juga terjadi kenaikan sebesar 16,46 persen, yaitu Rp331,94 triliun,” kata Airlangga dalam keterangan persnya kepada wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Laporan Komite PCPEN, Senin (12/10).

Realisasi terbesar ada di klaster perlindungan sosial yaitu sebesar 78 persen.  “Dari segi program perlindungan sosial ini hampir 96 persen bisa dilaksanakan,” ujarnya.

Sementara realisasi di klaster kesehatan, kata Menko Perekonomian, mencapai Rp25 triliun, atau 30 persen dari pagu Rp87,5 persen. Realisasi pada klaster dukungan UMKM sebesar 73 persen, klaster sektoral K/L dan pemda capai 26 persen, dan klaster insentif usaha sebesar 23 persen.

“Untuk realisasi Program PEN diperkirakan akan mencapai 99 persen sampai 100 persen di akhir tahun,” kata Airlangga.

Di sektor korporasi, tuturnya, pada program penempatan dana di bank Himbara (Himpunan Bank-bank Negara) dengan alokasi awal Rp30 triliun realisasi penyaluran kreditnya sudah mencapai Rp144,6 triliun. Pemerintah menambahkan fase kedua sebesar Rp17,5 triliun sehingga totalnya menjadi Rp47,5 triliun. “Diharapkan leverage-nya tiga kali, bisa Rp150 triliun. Jadi dengan demikian tentu kita juga berharap bahwa kita bisa meningkatkan pengungkit sektor perekonomian non-APBN,” ujar Menko Perekonomian.

Sementara untuk Bank Pembangunan Daerah (BPD), dilakukan penempatan tambahan anggaran sebesar Rp11,2 triliun dan yang sudah disalurkan adalah Rp9,89 triliun. “Akan ditambahkan perencanaan penempatan dana pada dua BPD lain, yaitu pada BPD Sulselbar sebesar Rp1 triliun dan BPD Kalbar sebesar Rp500 miliar,” katanya. (DND/UN)

Berita Terbaru