Anggaran Akan Dinaikkan Jadi Rp 250 Triliun, Presiden Jokowi Minta TNI Siapkan Perencanaan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 23 Februari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 36.450 Kali
Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas, di kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/2) siang. (Foto: JAY/Humas)

Presiden Jokowi didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/2) siang. (Foto: Humas/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, dirinya menyadari bahwa untuk membangun TNI yang profesional dan disegani harus  mampu memenuhi alutsista (alat utama sistem persenjataan) bagi tiga matra secara terpadu.

Presiden memberikan sedikit gambaran,  bahwa anggaran TNI sekarang ini atau sebelumnya kurang lebih 0,89% dari PDB  (product domestic bruto) yang sebelumnya lagi kurang lebih 0,78% dari PDB dan sekarang paling tidak 1,1% dari PDB kita.

“Ke depan kalau pertumbuhan  ekonomi bisa naik paling tidak di atas 6, akan muncul angka 1,5 % dari PDB dan ini sebuah angka yang besar. Perhitungan saya tadi kurang lebih bisa mencapai Rp250 triliun,” kata Presiden Jokowi dalam pengantarnya pada rapat masalah penguatan TNI, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (23/2) siang.

Presiden mengingatkan, agar angka-angka itu harus mulai diantisipasi dari sekarang. Artinya, harus ada sebuah perencanaan yang matang, betul-betul matang, betul-betul detil,  betul-betul terinci sehingga anggaran dan uang itu betul-betul dipergunakan dengan baik, tepat guna dan juga terdesain dari awal.

Presiden Jokowi juga menegaskan, agar dilihat penggunaan produk-produk dalam negeri . Ia mengingatkan ini sangat penting sekali. Diakui Presiden, memang belanja-belanja yang ada sudah ada porsi-porsi baik, belanja pegawai, belanja alutsista juga sudah baik.

Tapi Presiden mengingatkan sekali lagi bahwa perencanaannya  harus matang.  “Detil dalam sebuah strategi pembangunan kekuatan kita seperti apa, ini mungkin yang kita inginkan ke depan,” tuturnya.

Tampak hadir dalam Rapat Terbatas itu antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Mensesneg Pratikno, Seskab Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menlu Retno LP Marsudi, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAD, KSAU, KSAL, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. (DID/ES)

Berita Terbaru