Akhir Pekan Ini, Presiden Jokowi Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Australia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 Februari 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 22.424 Kali
Seskab Pramono Anung didampingi Wamenlu dan Kepala BKPM menyampaikan keterangan pers terkait rencana kunjungan Presiden RI ke Australia, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/2) sore. (Foto: Rahmat/Humas)

Seskab Pramono Anung didampingi Wamenlu dan Kepala BKPM menyampaikan keterangan pers terkait rencana kunjungan Presiden RI ke Australia, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/2) sore. (Foto: Rahmat/Humas)

Setelah sempat mengalami penundaan beberapa waktu lalu, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) direncanakan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia, pada akhir pekan ini, yaitu Sabtu (25/2) hingga Minggu (26/2) mendatang.

“Jadi  beliau (Presiden Jokowi, red) akan berangkat pada tanggal 23 karena akan ke Ambon. Di Ambon akan ada acara Tanwir Muhammadiyah, kemudian ke Bali, ada cara yang diadakan oleh Pak Tom Lembong, BKPM Forum, kemudian ke Australia,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/2) sore.

Menurut Seskab, ada beberapa hal yang akan menjadi penekanan dalam kunjungan Presiden RI ke Australia itu, yaitu tentunya penyelesaian IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement),  kemudian cyber security, pariwisata, pertambangan, dan tentunya persoalan yang berkaitan dengan terorisme.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) A.M. Fachir menambahkan, dalam kunjungan Presiden RI ke Australia ini yang dikedepankan adalah bagaimana memperkuat hubungan negara bertetangga yang saling menguntungkan dan menghormati.

“Karena itu pendekatannya juga adalah pendekatan people to people juga penting, di samping tentu saja nanti kita upayakan IA CEPA selesai, juga beberapa investasi,” kata Fachir kepada wartawan.

Untuk dimaklumi, menurut Wamenlu,  peminat Bahasa Indonesia di Australia sangat tinggi. Sekarang tercatat sekitar 160.000 orang Australia belajar Bahasa Indonesia. Ia menilai, ini juga menjadi upaya untuk menjadi aset kita, untuk diberdayakan tentunya di dalam meningkatkan kerja sama di samping tentu adalah promosi sejumlah destinasi pariwisata di Indonesia.

Wamenlu menegaskan, bahwa kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Australia itu bersifat kunjungan kenegaraan. Karena itu,  Presiden Joko Widodo  akan diterima secara resmi oleh Gubernur Jenderal, dan juga secara khusus ada semacam pertemuan bilateral di antara pemimpin kedua negara.

“Jadi nanti Bapak Presiden, didampingi oleh sejumlah menteri, akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia yang juga didampingi oleh sejumlah menteri,” jelas Fachir seraya menambahkan, tentu juga akan ada pertemuan antar pengusaha (business meeting) kedua negara.

(FID/DNA/RAH/ES)

Berita Terbaru