Alasan Presiden Jokowi Ajak Pemimpin ASEAN Naiki Pinisi di Labuan Bajo

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Mei 2023
Kategori: Berita
Dibaca: 3.068 Kali

Para pemimpin ASEAN beserta para pendamping berbincang hangat di atas kapal pinisi, Rabu (10/05/2023), di Labuan Bajo. (Foto: BPMI Setpres)

Ada yang unik dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 10-11 Mei 2023. Usai melakukan pertemuan formal, Rabu (10/05/2023) sore, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin ASEAN bersama pendamping berlayar dengan kapal pinisi Lako Di’a.

Presiden mengatakan, pelayaran tersebut untuk membangun suasana rileks dan kekeluargaan. Ibarat pinisi, lanjut Presiden, ASEAN tengah berlayar menuju tujuan menjadikan kawasan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan, damai, stabil, dan sejahtera.

“Saya ajak para leaders untuk berlayar bersama naik kapal pinisi agar suasananya rileks dan kekeluargaan, karena memang ASEAN ini adalah satu keluarga, ikatannya sangat kuat, kesatuannya sangat penting untuk berlayar menuju tujuan yang sama, menjadikan ASEAN epicentrum of growth dan kawasan damai, stabil, dan sejahtera,” ujarnya.

Sebagai pemegang keketuaan ASEAN, kata Presiden, Indonesia terus berupaya untuk memperkuat ASEAN sekaligus peran sentralnya di kawasan.

“Indonesia ingin melihat ASEAN kuat, mampu menghadapi tantangan, tanggap terhadap dinamika, dan tetap memegang peran sentral di kawasan,” ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, para pemimpin ASEAN dan pendamping tampak antusias dan senang saat berlayar dengan kapal pinisi, Rabu (10/05/2023), usai seharian melakukan pertemuan pada KTT ke-42 ASEAN hari pertama.

Presiden Filipina Ferdinand R. Marcos Jr. misalnya, mengaku bahwa kegiatan ini merupakan ide yang sangat baik untuk menjernihkan kembali pikiran selepas seharian bekerja.

“Seperti yang dijanjikan oleh Presiden Widodo adalah kita datang ke kapal dan kita tidak terlalu memikirkan ekonomi dan masalah, keamanan, dan itu benar sekali, itu ide yang sangat bagus untuk menjernihkan pikiran Anda jadi kembali ke bekerja dan menyegarkan,” ujar Presiden Filipina.

“Dan romantis!” tambah Ibu Louise Aranetta-Marcos yang berada di sampingnya.

“Indah, pemandangannya indah, jadi kami sangat khawatir karena ketika saatnya tiba bagi kami untuk menjadi tuan rumah ASEAN, kami harus melakukan yang lebih baik dari ini. Indonesia menetapkan standar sangat tinggi, kita harus bersaing,” tambah Presiden Marcos.

Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, juga tampak menikmati perjalanan di atas kapal pinisi tersebut. Ia sangat senang bahwa ia akan melihat matahari terbenam.

“Oh rasanya sangat menyenangkan, sejauh ini sangat tenang, sangat mulus, kami menantikan untuk melihat matahari terbenam. Saya sangat senang kita bisa melihat matahari, saya pikir itu cukup spektakuler,” ujar PM Lee.

PM Lee menuturkan bahwa ini merupakan kali pertamanya mengunjungi NTT. Menurutnya, ia telah melihat foto keindahan NTT, tapi ketika melihatnya secara langsung ternyata lebih baik.

Ia pun mengaku akan kembali mengunjungi NTT di masa depan untuk menyelam maupun melihat komodo.

“Saya pikir akan ada banyak turis yang ingin datang juga, terutama dengan hotel-hotel baru yang akan datang,” ucap PM Lee. (DND/BPMI SETPRES/UN)

Berita Terbaru