Antisipasi Kemacetan, Walikota Minta Peserta Rapat di Istana Bogor Gunakan Kereta Api

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 21 Februari 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 50.436 Kali
Walikota Bogor Bima Arya (tengah) saat tiba di Istana Bogor, Jumat (20/2)

Walikota Bogor Bima Arya (tengah) saat tiba di Istana Bogor, Jumat (20/2)

Guna mengantisipasi kemacetan menyusul makin seringnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyelenggarakan rapat di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Walikota Bogor Bima Arya mengusulkan agar para peserta rapat memilih menggunakan moda angkutan kereta api.

Bima Arya mengaku telah bertemu empat mata dengan Presiden Jokowi membicarakan dampak akibat seringnya Presiden melakukan kegiatan di Istana Bogor itu.

“Presiden sampaikan bahwa beliau tidak mau mengganggu aktivitas warga Bogor, dan jangan sampai menimbulkan dampak kemacetan lalu lintas,” kata Bima Arya seusai mengikuti rapat Presiden Jokowi dengan para walikota dari seluruh Indonesia, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/2) sore.

Menurut Bima Arya, tahun ini Pemerintah Kota Bogor fokus untuk mengurangi kemacetan sekitar Istana. Karena itu, ia memastikan  program penataan lalu lintas sekitar Istana itu akan berjala. “Insya Allah kita semua siap untuk mengantisipasi dampak lalu lintas. Lagipula Presiden tidak meminta rekayasa lalu lintas yang berlebihan,” ujarnya.

Terkait dengan penggunaan moda kereta api bagi peserta rapat di Istana Bogor, Walikota Bima Arya mengatakan, ia telah menyampaikan kepada Presiden bahwa tamu-tamu beliau bisa memilih untuk menggunakan moda transportasi dari Gambir sampai Stasiun Bogor, sekitar 45 menit. Kemudian bisa naik shuttle bus sekitar 3 menit atau bahkan berjalan kali sekitar 7 menit sampai Istana.

“Sepertinya Presiden merespon dengan baik, iu bisa menjadi pilihan,” jelas Bima Arya.

Saat ditanya apakah menteri-menteri sudah setuju soal kereta api itu? Walikota Bima Arya mengatakan, Presiden merespon dengan baik, dan mungkin nanti Presiden yang mengkoorsinasikan dengan kementerian terkait.

Ia juga menyebutkan, Pemerintah Kota Bogor juga sudah membenahi stasiun. “Pedestrian dari stasiun menuju istana juga terus kita benahi dan kita rapikan,” jelas Bima.

Walikota Bogor itu juga tidak mempersoalkan jika Presiden Jokowi kini lebih sering bolak-balik ke Istana Bogor.  “Kalau bolak balik, saya kira tidak terlalu masalah karena Presiden menggunakan jalur Kebon Raya untuk ke istana. Yang harus diantisipasi adalah frekuensi tamu-tamu Pak Presiden. Yang saya sampaikan tadi menggunakan kereta api adalah satu opsi yang bisa dipilih,” katanya.

Bima Arya menilai, justru dengan banyaknya Presiden Jokowi melakukan kegiatan di Istana Bogor memberikan nilai positif bagi pemerintah kota.

“Saya melihat sebetulnya bagi Kota Bogor dampaknya positif juga karena kita ini semenjak ada larangan Menteri-menteri rapat di hotel, jadi hotel-hotel di sekitar Kebon Raya, sekitar Kota Bogor ini tingkat huniannya turun anjlok sampai 20%. Dengan adanya aktivitas ini tentunya ada dampak positif, kembali bergairah lagi industei perhotelan ini,” pungkas Bima Arya. (Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru