Arab Saudi Tambah Kuota Haji Indonesia 10.000 Orang, Aramco Bangun Kilang Minyak Di Sini
Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Arab Saudi, yang diisi pertemuan marathon mulai dari Presiden Islamic Development Bank (IDB), Sekjen Organisasi Konferensi Islam (OKI), Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral kedua pemerintahan, serta pertemuan Presiden Jokowi dengan sejumlah menteri negara tersebut telah memberikan hasil yang menggembirakan.
Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan, hasil pertemuan marathon yang dilakukan oleh Presiden Jokowi itu adalah dikabulkannya permintaan permintaan untuk mendapatkan tambahan kuota haji kepada Indonesia. Alhamdulilah untuk tahun depan mendapatkan tambahan sebanyak 10.000, kata Pramono kepada wartawan di Istana Raja Faisal, Jeddah, Sabtu (12/9) malam waktu setempat atau Minggu (13/9) dinihari WIB.
Menurut Seskab, Presiden Jokowi tetap mengharapkan kuota yang lebih tetapi perhari ini Raja telah memberikan jawaban melalui Menteri Urusan Agama yang sekaligus utusan khusus dari Raja.
Kenapa kuota haji menjadi penting, menurut Seskab, dengan jumlah penduduk muslim yang besar dengan kuota haji yang sekarang ini orang bisa antri 10 tahun baru bisa berhaji. Maka dengan demikian harapan Presiden selain tambahan 10.000, dan kita lagi fight lagi minta tambahan, dan mudah mudahan tahun depan dapat kembali lagi seperti awal sekitar 200.000 untuk kuota kita. Saat ini kuota haji Indonesia adalah 168.000 orang.
Seskab Pramono Anung juga menyampaikan, bahwa Presiden Jokowi secara sungguh sungguh memberikan perhatian pada perbaikan pelayanan haji. Ia menilai musibah jatuhnya crane yang merenggut banyak korban merupakan force majeure atau bencana karena adanya badai.
Tetapi yang lebih utama adalah agar pelayanan haji kita itu dapat ditingkatkan. Walaupun sekarang ini sudah mengalami kemajuan tetapi bahwa ini masih banyak kekurangan untuk melakukan perbaikan, kata Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung, mengutip pernyataan Presiden Jokowi.
Aramco
Hasil lain yang didapat dari pembicaraan marathon Presiden Jokowi dengan sejumlah pejabat di Arab Saudi, menurut Seskab, adalah kemauan kuat perusahaan minyak Aramco, yang dimiliki Saudi Arabia, untuk membangun kilang, sekaligus storage ,dan sekaligus secara langsung mempunyai distribusi di Indonesia. Adapun mengenai daerahnya, menurut Seskab, akan diatur lebih lanjut.
Presiden Jokowi, lanjut Seskab, memberikan peluang untuk Arab Saudi berinvestasi di Indonesia, membangun kilang, dan nilai investasinya sekitar 10 miliar dollar AS.
Maka dengan demikian itu salah satu hal konkrit yang dihasilkan pada pertemuan ini, selain itu kita juga meminta untuk pembebasan pajak berganda yang akhirnya disetujui kedua belah pihak yang nanti akan disiapkan oleh Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian kita, tambah Mas Pram.
Selain itu, lanjut Seskab, Presiden Jokowi juga telah menyinggung mengenai upaya Bank BNI untuk membuka cabang di Jeddah mengingat banyaknya jumlah jemaah haji maupun umroh Indonesia, yang tiap tahunnya mecapai sekitar 700.000 orang.
Insha Allah bisa diberikan, di Mekkah dan Madinah, kata Mas Pram seraya menyampaikan pesan Presiden Jokowi agar para pejabat terkait memantau, memonitor terhadap pembahasan selanjutnya karena Saudi Arabia pernah gagal di sektor komunikasi, yaitu dengan perusahaan Axis yang akhirnya sahamnya dijual ke Malaysia dan seterusnya.
Menurut Pramono, pertemuan maraton kali ini masih ada 3 (tiga) lagi yaitu dengan Menteri Luar Negeri, kemudian Menteri Tenaga Kerja dan terakhir Badan Intelijen Negara (BIN).
Presiden sungguh sangat gembira dengan perkembangan yang ada, dan memamg pemerintah Saudi Arabia menyampaikan belum pernah ada pembahasan yang maraton seperti ini yang dilakukan pemerintahan siapapun, dan ini menunjukan kesungguhan pemerintah Indonesia dan Saudi Arabia untuk lebih meningkatkan keakraban kedua negara, pungkas Mas Pram. (DNS/ISP/ES)