ASEAN Sepakat Tingkatkan Sinergi Pemerintah dan Swasta untuk Pulihkan Ekonomi Pascapandemi

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Juni 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 1.307 Kali

Menko Perekonomian didampingi Mendag saat mengikuti ASEAN-BAC, melalui teleconference di kantor Kemenko Perekonomian, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (26/6). (Foto: Kemenko Perekonomian)

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pertemuan Leaders Interface with Representatives from ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), melalui teleconference di kantornya, Jumat (26/6).

Pertemuan yang termasuk dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-36 ASEAN (22-26 Juni 2020) dilaksanakan untuk meningkatkan sinergi pemerintah dan sektor swasta dalam merumuskan strategi penanganan dampak pandemi Covid-19 dan menyusun rencana pemulihan ekonomi.

”Pertama, yang menjadi highlight dalam pertemuan ini adalah tentang ekonomi digital yang saat ini sudah menjadi realitas ekonomi, sehingga pemanfaatan e-commerce harus senantiasa didorong untuk meningkatkan daya saing,” jelas Menko Perekonomian. Serta, lanjut Menko Perekonomian, operasionalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) harus ditingkatkan dalam berbagai kondisi.

Selain itu, Menko Perekonomian juga menambahkan mengenai kemampuan sumber daya manusia (SDM) juga harus dimaksimalkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

“Indonesia saat ini juga tengah menjajaki penyusunan kurikulum pendidikan yang berorientasi industri 4.0. Sementara, ASEAN juga telah berupaya mentransformasi pendidikan vokasi melalui Technical and Vocational Training (TVET),” kata Menko Airlangga.

Kemudian, ia menyampaikan tiga fokus kebijakan untuk mengantisipasi gejolak ekonomi menjadi lebih buruk lagi ke depannya, yakni kerja sama ekonomi digital, pengembangan SDM, dan penyelesaian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

“Indonesia bersama negara anggota ASEAN lain berkomitmen menyelesaikan perundingan RCEP untuk meningkatkan integrasi ekonomi di kawasan. Masukan dari pelaku bisnis, seperti yang ditunjukkan oleh ASEAN-BAC, sangat diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan RCEP bagi ekonomi kawasan,” jelas Menko Airlangga.

Indonesia juga berharap rencana pembentukan ASEAN High Level Special Commission on Covid-19 Response and Economic Recovery (AHLSC) oleh ASEAN-BAC dapat memberikan rekomendasi bagi pemerintah negara anggota ASEAN dalam upaya pemulihan kesehatan, sosial dan ekonomi akibat pandemi ini.

Pada pertemuan ini, ASEAN-BAC juga menyampaikan beberapa rekomendasi, seperti kerja sama peningkatan kapasitas tes massal yang terjangkau dan terpercaya, serta pembukaan kembali ekonomi.

Sebelumnya, masih dalam hari yang sama, Menko Airlangga juga turut mendampingi Presiden Jokowi pada Pembukaan KTT ASEAN ke-36. Presiden menyampaikan beberapa hal penting, yakni:

  1. Perlunya kajian komprehensif untuk membangun ketahanan ASEAN di bidang ketahanan pangan, energi dan kesehatan paska pandemi Covid-19;
  2. Mempercepat pemulihan ekonomi ASEAN, baik melalui peningkatan konektivitas, pengaturan perjalanan khusus dan penandatangan RCEP;
  3. Memperkuat kerja sama kawasan dengan memperkokoh ASEAN Outlook on the Indo-Pacific; serta
  4. Bekerja lebih efisien dan efektif.

Pertemuan KTT ke-36 kali ini menghasilkan dua dokumen, yakni: (1) ASEAN Leaders’ Vision Statement on a Cohesive and Responsive ASEAN Rising Above Challenges and Sustaining Growth, dan (2) ASEAN Declaration on Human Resources Development for the Changing World of Work.

Menko Perekonomian didampingi oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto dan perwakilan ASEAN-BAC Indonesia. (Humas Kemenko Perekonomian/EN)

Berita Terbaru