Atasi Kelangkaan Daging, Pemerintah Ijinkan Bulog Impor Sapi Siap Potong 50 Ribu Ekor
Rapat Koordinasi Bidang Perekonomian yang dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/8) memutuskan dua langkah jangka pendek dalam mengatasi kelangkaan dan tingginya harga daging sapi di pasar-pasar di sejumlah daerah di tanah air.
Yang pertama, Bulog untuk terus melakukan operasi pasar sehingga kelangkaan yang ada di pasar itu akan diisi oleh Bulog. Maka kita punya stok. Yang kedua, memberikan ijin Bulog mengimpor sapi siap potong 50 ribu ekor, kata Menko Perekonomian Sofyan Djalil kepada wartawan seusai Rapat Koordinasi yang dihadiri oleh Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, dan Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti.
Untuk jangka yang lebih menyeluruh sampai dengan akhir tahun, menurut Sofyan, rapat koordinasi itu sudah memiliki rekomendasi tetapi harus dilaporkan kepada Presiden terlebih dahulu.
Jadi ada penyelesaian jangka sangat pendek, ada penyelesaian jangka pendek, ada penyelesaian jangka menengah, ada penyelesaian jangka panjang. Yang kita bicarkan tadi adalah jangka setengah pendek dan jangka pendek, terang Sofyan.
Jangka menengah sampai akhir tahun dan jangka panjang, lanjut Menko Perekonomian, akan kita dilaporkan Presiden dan nanti perlu ada persetujuan pada Rapat Kabinet, terutama dihadiri Menteri Pertanian sebagai pelaksana. Itu kesimpulannya, jelasnya.
Mengenai pengertian impor sapi siap potong, Sofyan menjelaskan, hakekatnya begitu sampai ke Malaysia dipotong. Masalah rumah potong dan lain-lain, menurut Sofyan, ini masalah supplynya kita bereskan.
Sebagaimana diketahui, para pedagang daging di sejumlah daerah melakukan aksi mogok mengeluhkan tingginya harga daging yang mencapai Rp 120.000/kg, atau lebih tinggi dibanding masa Lebaran sebesar Rp 100.000/kg.
Punya Stok
Sementara itu Menteri Perdagangan (Mendag) Rahmat Gobel mengatakan, Bulog masih punya stok yang bisa mengisi kekosongan akibat mogok yang dilakukan oleh para pedagang-pedagang karena memang feedloter (perusahaan penggemukan sapi) itu tidak mengeluarkan sapinya.
Pemerintah, kata Mendag, akan memanggil para pemilik feedloter tersebut agar mereka jangan sampai mengganggu roda ekonomi nasional, apalagi dalam kondisi ekonomi lesu sekarang ini.
Dalam undang-undang yang diterapkan antara lain tidak boleh melakukan penimbunan apalagi di tengah situasi dan kondisi sekarang ini, jelas Mendag.
Adapun mengenai 50 ribu ekor yang sudah diputuskan dan sudah dibahas sebelumnya, Mendag menegaskan, ia akan kita keluarkan ijinnya untuk Bulog.
Menurut Mendag, inti dari impor sapi ini untuk menjaga stabilitas supply dan stabilitas harga daging di pasar karena daging sapi lokal lebih mahal daripada sapi impor. Kalau tujuannya demikian, justru Bulog lah yang sebagai penyangga kebutuhan bahan pokok yang harus diberikan ijin tersebut. Dan nanti Bulog akan bekerja sama dengan feedloter-feedloter dalam membangun supaya kita bisa menjadi stabilitas harga tersebut, papar Mendag. (DAN/DNS)