Atasi Konflik Negara Anggota, Presiden Jokowi Usulkan Pembentuk Gugus Tugas Khusus OKI

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 April 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 43.713 Kali
Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja memberikan keterangan pers, di Media Center KAA, Jakarta, Rabu (22/4)

Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja memberikan keterangan pers, di Media Center KAA, Jakarta, Rabu (22/4)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan pembentukan sebuah task force atau gugus tugas negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk membangun kerangka kerja, kerangka komunikasi, dalam menyelesaikan masalah terorisme, radikalime, dan konflik di antara negara anggota OKI.

Usulan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan dengan delegasi negara-negara OKI, di sela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (22/4).

Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi menyampaikan keprihatinan Indonesia terhadap krisis di kawasan Timur Tengah yang telah menelan korban dan kehancuran fasilitas publik.

Presiden Jokowi juga menyerukan perlunya persatuan Islam yang dapat memberi kontribusi kedamaian dan kesejahteraan, dan menyerukan penghormatan terhadap wilayah dan penduduk dalam sebuah teritori.

“Kami tadi mengusulkan agar dibuat sebuah task force atau dibuat sebuah contact group yang di situ nanti akan membuat sebuah bangunan kerangka strategi, bangunan kerangka komunikasi, dan bangunan cara-cara menindaklanjuti dari setiap pertemuan-pertemuan yang ada,” kata  Presiden Jokowi kepada wartawan saat berkunjung ke Media Centre KAA, di JCC, Jakarta, Rabu (22/4) petang.

Ditambah Presiden Jokowi, negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI telah setuju utuk memberikan dukungan penuh agar masalah-masalah yang ada segera bisa diselesaikan secara konkrit melalui step-step yang konkrit.

Menurut Presiden, mestinya konflik-konflik baik antarnegara, baik yang ada di sebuah negara peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus cepat menengahi, cepat mencarikan solusi, dan cepat memberikan mandat. “Jangan sampai tanpa ada mandat ada yang melakukan sesuatu,” ujarnya.

Emergency                           

Dalam pertemuan itu, Perdana Menteri (PM) Palestina Rami Hamdallah meminta dukungan dan tindakan konkret atas penyelesaian konflik di Palestina, yang bisa diwujudkan  dengan Emergency Summit on Palestina.

Sementara wakil dari Gambia mengingatkan, OKI harus bersatu untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina, dan mengupayakan perdamaian agar dapat melaksanakan pembangunan. (Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru