Bagikan KIP Di Maros, Presiden Jokowi: Dana KIS, KIP, KKS Untuk Setahun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana menyerahkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di desa Pattene, Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (3/8) siang. Total kartu-kartu yangn dibagikan adalah 1.211 KIS, 397 KIP dan 341 KKS.
Disambut Bupati Maros Hatta Rahman beserta unsur muspida, Presiden Jokowi tiba di Desa Temmapaduae, Kecamatan Marusu, Maros. Setibanya di Aula Khalwatiyah desa tersebut, Presiden Jokowi langsung membagi- bagikan Kartu Indonesia Sehat ( KIS) Kartu Indonesia Sejahtera dan Kartu Indonesia Pintar ( KIP) kepada anak-anak sekolah.
Presiden Jokowi menyempatkan diri bercanda dengan anak-anak desa tersebut.
“Trihartanto,” panggil Presiden sambil menyetahkan kartu.
Tri kamu kelas betapa? ” tanya Presiden.
” Kelas satu SMP Pak,” jawab Tri.
Bener kamu sudah SMP, kok kecil, kurus kayak saya dulu?, ujar Presiden Jokowi bercanda.
“Rusdiawan,” panggil Presiden Jokowi.
“Kamu juga kurus banget kayak saya dulu,” kata Presiden.
“Muhammad Riadi,” panggil Presiden.
” Ini juga kurus lagi. Kok kayak saya semua to ini,” kata Presiden heran.
Presiden kemudian membagikan sepeda bagi siswa yang mampu menjawab pertanyaannya.
Presiden Jokowi berpesan, agar dana bantuan ini bisa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.
“Kalau KIP digunakan untuk beli keperluan sekolah, kalau KKS dan KIS digunakan untuk berobat, jangan buat beli pulsa,” canda Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menjelaskan, untuk dana dalam KIP bagi anak SD mendapatkan Rp500 ribu, SMP Rp750 ribu, sedangkan SMA Rp1 juta.
“Dana itu untuk setahun, bisa diambil secara langsung atau dicicil-cicil,” kata Presiden Jokowi.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, penyaluran KIS berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, sementara KIP berkoordinasi dengan Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sedangkan penyaluran KKS atas koordinasi Kemensos dengan aparat- aparat daerah sampai dengan kepala desa.
“Keseluruhan kartu tersebut merupakan era baru dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu, diharapkan dengan adanya tiga kartu ini bisa memberi jaminan kesehatan yang luas dan pendidikan yang berkelanjutan,” kata. Nila Moeloek.
(WID/RAH/ES).