Bagikan KIP, KIS, PKH, Presiden Jokowi: Uang Ini Untuk Anak, Gizi, dan Sekolah
Sebagaimana di daerah lain, dalam kunjungan ke Skouw, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, Selasa (9/5), Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga menyempatkan waktu untuk membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Presiden menjelaskan, pemberian makanan tambahan ini penting sekali agar anak-anak Indonesia gizinya baik, sehat, pintar, dan bisa bersaing dengan negara-negara yang lain. Ia mengingatkan, persaingan 20-30 tahun yang akan datang semakin berat dan sengit sehingga anak-anak harus disiapkan semuanya agar jadi anak sehat, pintar, cerdas, dan mampu bersaing.
Adapun terkait PKH, yang per tahunnya diberikan Rp1.890.000, Presiden Jokowi mengingatkan, agar uang tersebut dipakai untuk keperluan sekolah anak, tambahan usaha, atau pembelian gizi untuk anak.
Ini penting sekali. Kalau pace minta Rp100 ribu untuk beli rokok boleh enggak? Tidak boleh. Harus dijelaskan kepada suami, Pace, bahwa uang ini hanya untuk anak kita, untuk gizi, sekolah, mungkin untuk tambahan usaha sedikit-sedikit. Doakan saja tahun depan bisa ditambah lebih banyak lagi, tutur Presiden.
Kemudian untuk yang sudah menerima KIS, Presiden Jokowi berharap agar semua sehat. Tapi kalau diberi cobaan sakit, menurut Presiden, dengan kartu itu (KIS) bisa dipakai ke Puskesmas atau ke rumah sakit tanpa dipungut biaya.
Kalau di rumah sakit dilayani tidak baik tolong dilaporkan, bisa ke Pak Wali Kota, bisa ke Pak Gubernur, bisa ke Bu Menteri, bisa ke saya. Karena sebetulnya itu bayar, yang bayar pemerintah. Bapak/Ibu tidak bayar tapi pemerintah yang bayar, tegas Presiden.
Untuk penerima KIP, Presiden Jokowi menjelaskan, yang Sekolah Dasar (SD) mendapatkan Rp450 ribu, Sekolah Menengah Pertama (SMP) mendapatkan Rp750 ribu, sementara yang SMA/SMK mendapatkan Rp1 juta. Untuk beli buku, beli tas, beli sepatu, cukup, pungkasnya.
Tampak hadir di acara tersebut antara lain Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Mendikbud Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. (UN/ES)