Bagikan KIS, KIP, Dan KKS Di Magelang, Presiden Jokowi: Rakyat Harus Dilayani Dengan Baik

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 2 Juni 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 23.875 Kali
Presiden Jokowi memberi pesan kepada penerima KIS, KIP, dan KKS dalam kunjungan ke Balai Desa Borobudur, Kec. Borobudur, Kab. Magelang, Jateng, Selasa (2/6) sore

Presiden Jokowi memberi pesan kepada penerima KIS, KIP, dan KKS dalam kunjungan ke Balai Desa Borobudur, Kec. Borobudur, Kab. Magelang, Jateng, Selasa (2/6) sore

Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang didampingi Ibu Negara Iriana mendatangi warga yang menunggunya di Balai Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (2/6) sekitar pukul 17.00 WIB untuk membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan Kartu Asistensi Sosial untuk Penyandang Disabilitas Berat (ASPDB).

Pertama Presiden menyerahkan Kartu Asistensi Disabilitas kepada 3 orang perwakilan penerima. Kartu tersebut diantar langsung oleh Presiden ke tempat duduk penerima. Penerima masing-masing mendapat Rp 300 ribu per bulan sampai bulan Desember. Penerima Kartu ASPDB juga mendapatkan kartu KIS.

Kemudian Presiden Jokowi menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), kepada perwakilan penerima 10 pelajar. Penerima KIP masing-masing mendapatkan Rp 450 ribu untuk pelajar SD, Rp 750 ribu untuk pelajar SMP, dan Rp 1 juta untuk pelajar SMK/SMP.

Presiden Jokowi berpesan kepada para penerima, agar dana KIP tersebut diambil minggu ketiga bulan Juni saat tahun ajaran baru.

“Uang ini dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan sekolah: beli buku, beli sepatu, beli seragam. Dan ingat anak-anak tidak boleh untuk beli pulsa,” pesan Presiden Jokowi.

Kepada penerima KIP, Kepala Negara meminta agar menambah jam belajar, tidak hanya belajar malam 1 jam. “Kurang, kalau mau pintar, jadi orang, belajar minim itu 3 jam,” tuturnya.

Adapun kepada orang tua siswa, Kepala Negara berpesan agar mengarahkan anak-anak belajar lebih keras,  karena persaingan sekarang juga antar anak, dan nanti kalau kerja juga persaingan semakin berat.

Karena itu, Kepala Negara meminta para orang tua agar membiasakan anak-anak belajar dengan baik, mulai dari kecil dibiasakan untuk belajar malam hari paling tidak 3 jam, jangan malah lihat sinetron.

Nyuwun tulung untuk Bapak/Ibu semuanya, anak-anaknya semua diawasi,” pesan Presiden Jokowi mengulang permintaannya.

Setelah itu, Presiden Jokowi membagikan KIS kepada 10 perwakilan penerima. Ia mengingatkan kepada masyarakat penerima KIS, kalau sakitnya itu hanya batuk-batuk atau sakit flu cukup ke Puskesmas. Kalau dicek di puskesmas batuknya berat, dilihat paru-parunya berat, baru dirujuk ke rumah sakit.

“Sekali lagi tidak dipungut biaya, pakai kartu itu. Kalau ada yang melayani di rumah sakit, yang pegang kartu dilayani tidak baik laporkan,” kata Jokowi seraya menyebutkan, pertama bisa dilaporkan ke Menteri Kesehatan, kalau masih belum laporkan ke Presiden.

Presiden Jokowi menegaskan, rakyat itu harus dilayani dengan baik kalau pas sakit karena yang pegang kartu itu juga bayar, tapi yang bayar negara.

Terakhir dibagikan KKS kepada 10 perwakilan penerima.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga membagikan sepeda setelah sebelumnya memberikan pertanyaan-pertanyaan ringan kepada penerima kartu seperti sila-sila Pancasila, tujuh tokoh perwayangan, atau 5 provinsi di Indonesia.

Di sepanjang jalan, seperti biasa, Presiden Jokowi  juga membagikan buku-buku kepada masyarakat.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Mensesneg Pratikno, dan Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris. (Humas Setkab/ES)

 

 

Berita Terbaru