Bangun 191 Ribu KM Jalan dari Dana Desa, Presiden Jokowi: Kalau Sangsi, Silakan Ukur Sendiri

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 20 Februari 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 22.057 Kali
Presiden Jokowi memberikan pengarahan pada Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun 2019, di Ecovention Ocean Ecopark, di Jakarta, Rabu (20/2) siang. (Foto: Deny S/Humas)

Presiden Jokowi memberikan pengarahan pada Rakornas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun 2019, di Ecovention Ocean Ecopark, di Jakarta, Rabu (20/2) siang. (Foto: Deny S/Humas)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, dari Dana Desa yang telah disalurkan ke desa-desa selama 4 (empat) tahun terakhir sampai akhir 2018 telah dibangun 191.000 kilometer (km) jalan desa.

“Ada yang tanya enggak mungkin, 191.000 km itu panjang banget lho. Panjang gimana, kalau itu dikerjakan 4 tahun, desa kita itu 74.900 artinya 75.000. Artinya, per desa per tahun cuma ngerjain 600 meter, pendek banget dong, kurang, harusnya bisa lebih dari itu,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan pada peserta Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Tahun 2019, di Ecovention Ocean Ecopark, di Jakarta, Rabu (20/2) siang.

Namun Presiden bisa mengerti bahwa setiap desa itu tidak hanya membangun jalan saja, ada yang membuat Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), ada yang buat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), ada yang buat pasar desa, macam-macam yang dibuat.

Ia mengambil contoh untuk irigasi saja misalnya, sudah diselesaikan selama 4 tahun ini 58.000 unit. Pasar desa 8.900, Posyandu 24.000 unit, jembatan, 1,1 juta meter. “Artinya, memang ini jadi barang, jadi barang ini,” tegasnya.

Kalau ada yang menyangsikan 191.000 km itu tidak mungkin, Presiden Jokowi mempersilakan untuk mengukur sendiri. Ia justru menillai, dengan panjang 191.000 km itu, berarti satu desa hanya mengerjakan setahun 600 m, hanya setengah kilo kira-kira.

“Pendek banget. Logikanya gampang, kali 75.000 selama 4 tahun udah. Jadi sekali lagi fisik infrastruktur ini sudah kita jalankan. Ini ke depan agak digeser sedikit, ke pemberdayaan ekonomi desa,” ujar Presiden Jokowi.

Terbesar

Sebelumnya dalam awal arahannya Presiden Jokowi mengemukakan, sejak 2015 hingga akhir 2018 pemerintah mengelontorkan Dana Desa sebesar Rp 187 triliun. Rinciannya, 2015 digelontorkan Rp20,7 triliun, 2016 sebanyak Rp47 triliun, 2017 sebanyak Rp60 triliun, dan 2018 digelontorkan Rp60 triliun lagi ke 74.900 desa-desa di seluruh tanah air. Adapun tahun 2019 ini dianggarkan Rp70 triliun masuk ke seluruh desa-desa yang ada di tanah air.

Artinya, sampai akhir 2018 kemarin Rp187 triliun kita gelontorkan ke desa, sampai akhir 2019 berarti Rp257 triliun masuk ke desa-desa. Sebuah angka yang menurutnya gede banget.

“Tidak ada dalam sejarah kita gelontorkan uang anggaran yang begitu sangat besar ke desa-desa kita, belum pernah. Rp257 triliun, setiap tahun naik. Tahun depan enggak tahu naik berapa lagi, yang jelas harus naik,” ujarnya.

Presiden berpesan kalau menggunakan Dana Desa untuk proyek, seperti jembatan, usahakan betul agar material-material yang ada itu dibeli di desa itu. Pasir beli di desa itu, enggak ada di desa, pindah desa sebelahnya. Batu nggak ada, beli di desa  yang dalam lingkup satu kecamatan.

“Usahakan jangan sampai uang ini kembali lagi ke kota. Biar muter terus di desa-desa, karena semakin tinggi perputaran uang yang ada di desa itu teori ekonominya akan memberikan kesejahteraan kenaikan peningkatan kesejahteraan pada masyarakat di desa,” tutur Presiden Jokowi.

Selain itu Presiden meminta agar proyek yang menggunakan anggaran dari Dana Desa 100 persen menggunakan tenaga kerja dari desa setempat.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Polhukam Wiranto, Menko PMK Puan Maharani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Mensesneg Pratikno, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sanjojo, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (RSF/DNS/ES)

 

Berita Terbaru