Bangun Bandara Kertajati, Menhub: Runway Besar Untuk Ukuran Internasional

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 14 Januari 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 21.114 Kali
Menhub didampingi Gubernur Jabar menjawab pertanyaan wartawan terkait pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka (14/1) (Foto:Humas/Rahmat)

Menhub didampingi Gubernur Jabar menjawab pertanyaan wartawan terkait pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka (14/1) (Foto:Humas/Rahmat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi meninjau pembangunan Bandar Udara (Bandara) Internasional Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1) pagi.

Presiden berangkat langsung dari Bogor dan tiba di lokasi pembangunan dengan pesawat helikopter Superpuma TNI pukul 08.26 WIB.

Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan yang mendampingi Presiden Jokowi mengatakan, bahwa pembangunan Bandara Kertajati sudah direncanakan pada tahun 2003, dan mulai dikerjakan secara fisik atas dukungan pendanaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) pada 2013.

Menurut Menhub, Bandara ini dirancang memiliki desain panjang runway 3.000 meter dengan lebar maksimum 60 meter.  “Ini runway yang sangat besar dan untuk ukuran internasional karena untuk ukuran internasional pun jarang sekali ada runway yang lebarnya 60 meter,” kata Jonan kepada wartawan di Bandara Kertajati, Majalengka.

Ia menyebutkan, di Indonesia runway paling panjang itu ada di Bandara Hang Nadim, Batam, dengan panjang 4.000, tapi lebarnya 45 meter.

“Kalau 60 meter itu bisa digunakan untuk pesawat besar komersial yaitu Airbus A380,” terang Jonan.

Tentang jadwal pembangunan, menurut Menhub, tahun ini coba diselesaikan air side. Jika Gubernur Jabar setuju, pembangunan akan diteruskan untuk terminalnya. Sehingga akhir 2017 atau awal 2018, diharapkan Bandara Kertajati itu bisa segera dioperasikan, atau selambat-lambatnya pertengahan 2018 bisa segera dioperasikan.

Jonan menambahkan, pembangunan bandara ini diharapkan bisa menjadi kota metropolis yang mandiri sehingga dapat membangun daerah Majalengka dan sekitarnya.

Sejauh ini, lanjut Jonan, sudah dibangun runway sepanjang 2.500 dari rencana 3.000 meter. Dengan demikian, runway ini sudah bisa didarati pesawat, jika sudah terpasang kelengkapan sertifikasi dan peralatan navigasi. “Tapi saat ini akan dilakukan pembangunan terlebih dahulu,” ujarnya.

Sementara itu Bupati Majalengka Sutrisno mengemukakan, sudah tidak ada permasalahan pada pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Kertajati itu.

Diakui Bupati, masih ada 1800 hektar dari 3200 hektar untuk aeropolis city yang harus dibebaskan, dan diharapkan bisa selesai pada tahap berikutnya.

“Kalau bisa Februari sudah diselesaikan semuanya, ” kata Sutrisno.

Bupati Majalengka berharap adanya dampak positif dari pembangunan Bandara Kertajati bagi perekonomian masyarakat.

Lebih lanjut, Bupati mengatakan tidak ingin karena pembangunan ini masyarakat Majalengka justru menjadi mati, dan menghilangkan ciri khas kota Majalengka sebagai daerah pertanian.

Selain itu, Bupati berharap agar permasalahan lahan bisa segera selesai, karena menurutnya, lahan yang berada di sekitar bandara tidak akan bisa dibangun atau ditanami padi kembali.

Dalam peninjauan tersebut, Presiden Jokowi juga didampingi oleh Seskab Pramono Anung, Menhub Ignasius Jonan, Kepala Staf Presiden Teten Masduki,  Menko Bidang PMK Puan Maharani, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. (FID/ES)

Berita Terbaru