Bangun Jaringan Optik Dan Infrastruktur, Presiden Jokowi Yakin Harga Barang Di Papua Akan Lebih Murah

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 10 Mei 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 37.172 Kali
Presiden Jokowi memukul tifa tanda dimulainya pembangunan Sulawesi - Maluku - Papua Cable System, di Merauke, Minggu (10/5) malam

Presiden Jokowi memukul tifa tanda dimulainya pembangunan Sulawesi – Maluku – Papua Cable System, di Merauke, Minggu (10/5) malam

Dalam rangkaian kunjungannya ke Papua Barat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Ibu Negara Iriana meresmikan Sistem Jaringan Tulang Punggung Pita Lebar Serat Optik Sulawesi – Maluku – Papua Cable System (SMPCS), di kantor PT. Telkom Manokwari, Minggu (10/5) malam.

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam laporannya menyebutkan, SMPCS merupakan pembangunan jaringan serat optik yang menjangkau 8 propinsi dan 34 kabupaten di Kawasan Timur Indonesia. Propinsi yang dijangkau meliputi Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan Papua.

Infrastruktur dengan panjang total 8.722 kilometer itu  menghubungkan Kawasan Barat Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia. Untuk merealisasikannya, Telkom harus mengeluarkan  investasi sebesar Rp 3,6 triliun, untuk membangun infrastruktur yang terdiri dari dua paket yaitu paket 1 sepanjang 5.617 km dan paket 2 sepanjang 3.155 km.

Proyek Besar                          

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengemukakan, dalam rangkaian kunjungannya ke Tanah Papua sejak Sabtu (9/5), ia telah meresmikan pencanangan sejumlah proyek besar. Pada Sabtu (9/5) kemarin, kata Presiden, ia  meresmikan groundbreaking pembangunan jembatan Hotekam yang bernilai kurang lebih Rp 1,5 triliiun, dan memberikan target kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar trans Papua itu agar tersambungkan semuanya sebelum tahun 2019.

Kemudian, Mi nggu (10/5) pagi, Presiden Jokowi ke Merauke untuk mencanangkan Merauke sebagai lumbung padi nasional.

“Saya beri target 1,2 juta harus diselesaikan dalam waktu 3 tahun. Kalau 1,2 juta x 7 ton kira kira 8 juta sekali panen. Kemudian 3 kali panen sudah 24 juta. 30 persen dari seluruh produksi nasional kalau 1,2. Nanti lanjut 4,6 akan menjadi lumbung padinya dunia karena produksinya sama seperti produksi padi di seluruh tanah air,” ujar Presiden Jokowi.

Yang ketiga, lanjut Presiden Jokowi, adalah urusan tulang punggung serat optik yang sekarang ini sudah tersambungkan sampai di Papua Barat, di tanah Papua. Dengan demikian, kini di Indonesia Bagian Barat, di Indonesia Bagian Tengah, di Indonesia Bagian Timur, yang namanya wifi, yang namanya indihome, semuanya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat tanpa kecuali.

Presiden menyebutkan, dengan SMPCS itu, nantinya kita bisa membangun e-budgeting, e-purchasing, dan  cash management system untuk keuangan di seluruh tanah air dengan pengendalian yang jelas, dengan manajemen kontrol yang jelas.

“Saya kira ini adalah sebuah ujian besar yang terselesaikan dan masyarakat akan bisa menikmati internet dimanapun di tanah Papua ini secara enak, dan kondisinya sama seperti di seluruh tanah air,” terang Jokowi.

Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan anggaran yang totalnya Rp 4 triliun lebih untuk pembangunan infrastruktur di Papua Barat. “Itu untuk jalan, untuk jembatan, untuk pemukiman, untuk perumahan,” papar Jokowi.

Presiden Jokowi meyakini, jika gabungan antara yang fiber  (SMPCS) dengan pembangunan infrastruktur itu bisa terselesaikan, maka distribusi logistik yang namanya transportasi semakin murah, dan diharapkan akan berimbas pada harga harga barang yang akan jatuh lebih murah di Papua Barat, di tanah Papua.

“Sekarang perbedaan antara barat, tengah dan timur masih kelihatan. Tetapi kalau infrastruktur ini nanti selesai, saya meyakini bahwa harga baik di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku dan di Papua Barat, di Papua semuanya akan kurang lebih akan sama. Gapnya tidak begitu besar,seperti yang kita lihat sekarang ini,” kata Presiden Jokowi.

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

(Humas Setkab/ES)

Berita Terbaru