Bangun KEK Sorong, Menko Maritim: Pemerintah Ingin Gap Pembangunan Berkurang
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, menyampaikan bahwa ada kesenjangan pembangunan di wilayah Indonesia Timur, terutama Papua yang jauh ketinggalan dari wilayah Indonesia di bagian Barat.
Hal itu disampaikan usai Rapat Terbatas membahas Pengusulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong di Kantor Presiden, Jakarta Selasa (14/6). Rizal Ramli juga menyampaikan bahwa Pemerintah sudah mengambil sejumlah langkah, utamanya menciptakan tol laut agar ada jalur reguler kapal yang berkunjung ke Indonesia timur, Papua.
Hal ketiga yang akan dilakukan, menurut Menko Maritim, akan memberikan insentif fiskal agar swasta mau masuk dan memanfaatkan pengolahan industri di situ. Mengenai bentuk produksi yang dilakukan, Rizal mengusulkan yakni agroindustri, tidak melakukan ekspor kayu log lagi, tapi diproses melalui penggergajian (sawmill), jika perlu jadi plywood dan sebagainya.
“Apakah itu industri pertanian yang diolah supaya yang diekspor itu bukan bahan mentah tapi bahan setengah jadi atau bahan jadi. Yang ketiga, sebagai pusat logistik supaya bisa juga menservis kegiatan pertambangan di daerah di sekitarnya. Dan yang keempat adalah industri perikanan dan processing,” tambah Rizal.
Di akhir pernyataannya, Menko Kemaritiman juga menegaskan kembali bahwa hal ini tadi sudah diputuskan oleh Presiden. “Presiden tegas ini harus mulai segera dilaksanakan. Tugas Kantor kami, Kantor Maritim dengan bantuan Pak Ridwan, itu memfasilitasi agar konsep ini bisa berlangsung bisa mempercepat percepatan pertumbuhan ekonomi di Papua,” pungkas Rizal Ramli. (FID/RMI/EN)