Bangun Perumahan untuk Nelayan, Presiden: Saya Ingin Kehidupan Nelayan Lebih Baik

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 24 April 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 18.212 Kali
Presiden saat meninjau perumahan nelayan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (24/4). (Foto: Humas/Oji).

Presiden saat meninjau perumahan nelayan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (24/4). (Foto: Humas/Oji).

Perumahan untuk nelayan tidak hanya dibangun di sini, tapi juga dibangun di beberapa lokasi, khusus di Kabupaten Pangandaran totalnya 204.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada wartawan usai meninjau perumahan nelayan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (24/4).

Kendala memperbanyak perumahan yang terhadang pengadaan lahan, menurut Presiden, menjadi tugas Bupati dan Gubernur untuk menyediakan.”Jadi kalau ada akan dibangun perumahan untuk nelayan seperti ini yang kita harapkan ini dengan lingkungannya baik, ke tempat kerja tadi juga hanya 2 km. Saya kira hal-hal seperti ini yang ingin kita dekati agar kehidupan nelayan lebih baik,” ujar Presiden.

Terkait keramba jaring apung offshore yang sekarang ada di Sabang, Karimun Jawa, dan Pangandaran, Presiden menyampaikan, sebagaimana telah diberitahukan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, pengembangan offshore aquaculture dapat meniru negara lain seperti Taiwan dan Norwegia.

“Yang pertama kita ingin ada transfer teknologinya ada, kemudian transfer ilmunya ada. Sehingga kita ini tidak berbicara masalah tangkap, tapi soal budi daya dengan cara-cara yang modern,” ujar Presiden.

Lebih lanjut, Presiden mencontohkan misalnya satu kelompok Keramba Jaring Apung, 8 unit/8 lubang seperti itu bisa menghasilkan 800 ton sedangkan keramba biasa hanya menghasilkan kira-kira 5,5 ton.

“Setelah saya lihat di lapangan tadi, ya benar memang, memang sebuah lompatan di industri perikanan yang harus kita ikuti. Kalau ndak kita ketergantungan terus pada ikan tangkap,” tambah Presiden seraya menyampaikan sudah saatnya memulai budi daya dengan cara-cara yang modern.

Meski terdapat keramba jaring apung di pinggir danau dan pantai, Presiden sampaikan bahwa yang sekarang ini terletak di lepas pantai jaraknya kira-kira 8 mil dari pantai dan kapasitasnya juga besar.

“Ikan-ikan di situ juga cepat berkembangnya, pemantauannya juga dengan komputer semuanya. Saya kira ya itu, itu yang saya sampaikan tadi ada transfer teknologinya di situ, ada transfer ilmunya di situ untuk kita selalu belajar mengembangkan,” tambah Presiden seraya mencontohkan pengembangan kembali Kakap Putih dalam jumlah besar.

Mengenai modal, Presiden menyampaikan bahwa nanti bisa saja dimiliki antara KUD-KUD nelayan dengan BUMN, atau KUD Nelayan dengan swasta.

“Yang artinya nelayan-nelayan memiliki juga ikan tangkap tetapi memiliki juga saham di keramba jaring apung dalam hal pembudidayaan dan keramba budi daya,” tambah Presiden.

Turut hadir dalam kesempatan ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. (FID/EN)

 

Berita Terbaru