Bantah Tarik Diri Dari Internasional, Menlu: Indonesia Terus Mainkan Peran Middle Power
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi membantah anggapan, bahwa pemerintah Indonesia menarik diri dari dunia internasional. Ia menyebutkan, Indonesia akan terus memainkan peran sebagai kekuatan tengah (middle power), dengan menempatkan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sebagai prioritas politik luar negeri.
Indonesia tetap akan memberikan kontribusi dan mengambil peran penting dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia, kata Menlu Retno Marsudi dalam pernyataan awal tahun 2015, di Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Kamis (8/1).
Menurut Menlu, Indonesia akan terus aktif menjaga perdamaian dan ketertiban dunia, dengan menempatkan ASEAN sebagai prioritas politik luar negerinya.
Ia menyebutkan, Indonesia akan terus aktif mendorong implementasi Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DoC) secara penuh.
Indonesia juga akan terus mendukung perjuangan Palestina membentuk negara merdeka dan berdaulat. Selain perwakilan di Amman, Yordania, menurut Menlu, Pemerintah Indonesia juga akan menunjuk konsul kehormatan di Ramallah, Palestina.
Terkait dengan upaya mendukung perjuangan Palestina itu, Menlu Retno Marsudi menyampaikan penyesalan Pemerintah Republik Indonesia dengan kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadopsi rancangan resolusi mengenai Palestina di New York, Amerika Serikat, 30 Desember 2014 lalu.
Menlu juga menyampaikan, bahwa pada akhir 2015 nanti, Indonesia akan memulai keketuan Indian Ocean Rim Association (IORA) yang merupakan organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara berbatasan pantai di kawasan Samudera India.
Negara-negara anggota IORA di antaranya Yaman, UEA,Thailand, Srilangka, Afrika Selatan, Singapura, Oman, Mozambik, Mauritius, Malaysia, Madagaskar, Kenya, Iran, Indonesia, India, Komoro, Bangladesh, dan Australia.
Indonesia akan memberikan bantuan sebesar 20 juta dolar AS untuk pembangunan di negara Pasifik periode 2015-2019, ungkap Menlu.
Selama keketuaan IORA, kata Menlu Retno Marsudi, Indonesia akan memfokuskan dan mendorong kerjasama yang sejalan dengan kepentingan Indonesia sebagai negara maritim.
Menlu juga menyampaikan, bahwa Indonesia adalah negara donor ke-16 terbesar untuk pasukan perdamaian PBB. Ia menjanjikan, kontribusi itu akan terus ditingkatkan untuk membantu menjaga perdamaian dunia.
Selain dihadiri oleh para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenlu, pidato awal tahun Menlu Retno Marsudi itu diikuti oleh ratusan wartawan cetak dan elektronik dari dalam dan luar negeri.
(*/ES)