Banyak Yang Harus Dibenahi, Presiden Jokowi Berharap Masalah HAM Diselesaikan Secara Baik

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 11 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 25.950 Kali
Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Peringatan Hari HAM se Dunia 2015, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/12)

Presiden Jokowi memberikan sambutan pada Peringatan Hari HAM se Dunia 2015, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/12) (Foto: Setkab/Rahmat)

Presiden Joko Widodo mengakui, banyak yang masih harus dibenahi terkait dengan penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di tanah air. Ia menyebut contoh di antaranya kasus HAM di masa lalu, pemenuhan hak atas pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat,  masyarakat adat, konflik agraria, dan pemenuhan hak minoritas.

Presiden Jokowi berharap permasalahan-permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara baik. Presiden meyakini, semuanya itu ada jalan keluarnya.

“Yang penting, kita harus punya keberanian untuk  melakukan penyelesaian, baik dengan cara yudisial maupun non yudisial,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia Tahun 2015, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/12) pagi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyinggung aksi-aksi unjuk rasa yang kerap dilakukan di sejumlah daerah di tanah air. Presiden berharap agar semua pihak menghentikan kekerasan dan kriminalisasi dalam berekspresi dan demonstrasi.

“Saya juga mengingatkan demonstrasi ada aturannya. Dan itu aturan yang harus dilakukan bukan karena kita mengekang kebebasan berekspresi berdemonstrasi, ” jelas Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, harus ada upaya nyata dan sinergi antara Komnas HAM, aparat hukum dan lembaga peradilan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan seputar HAM, yang akhirnya untuk kemakmuran masyarakat.

“Ini bukan hanya tugas pusat, tapi juga tugas pemerintah daerah ,” kata presiden.

Sebelumnya di awal sambutannya Presiden Jokowi menyampaikan, bahwa setiap orang ingin menghormati dan menegakkan HAM bukan karena HAM adalah amanah konstitusi tetapi karena HAM juga menjadi dasar setiap hubungan.

Presiden menegaskan, pemerintah menjunjung nilai-nilai kemanusiaan sebagai dasar hubungan pemerintah dengan rakyat.  “Bagaimana pemerintah memberikan dan tetap manjamin kebutuhan hak politik masyarakat, ekonomi,  pendidikan, kebebasan beragama dan berkeyakinan,” papar Presiden Jokowi.

Peringatan Hari HAM Se-Dunia Tahun 2015 itu dihadiri oleh Menko Polhukam Luhut B. Pandjaitan, Menkumham Yasonna H. Laoly, Ketua Komnas HAM Nur Kholis, Jaksa Agung Prasetyo, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, para Gubernur, Bupati, Walikota, dan sejumlah aktivis HAM. (FID/RAH/ES)

Berita Terbaru