Bawa Nama Bangsa dan Negara, Presiden Jokowi Minta WNI/TKI di Brunei Jaga Persatuan

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 8 Februari 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 52.659 Kali
Presiden Jokowi dikerubungi para WNI/TKI saat bersilaturahim di KBRI Brunei Darussalam, Minggu (8/2)

Presiden Jokowi dikerubungi para WNI/TKI saat bersilaturahim di KBRI Brunei Darussalam, Minggu (8/2)

Dalam kunjungan selama 2 (dua) hari ke Brunei Darussalam, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagaimana saat berkunjung ke Malaysia, juga menyempatkan diri bertemu denga Warga Negara Indonesia (WNI) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di negara tersebut, di KBRI Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Minggu (8/2) pagi.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana mengingatkan para WNI/TKI bahwa mereka membawa nama bangsa dan negara. Karena itu, Presiden meminta agar sesame WNI/TKI jangan sampai ada yang berantem.

“Janganlah masa antar saudara sendiri, sebangsa, senegara berantem. Kita jaga nama baik,” kata Presiden yang mengaku telah mendapatkan laporan mengenai seringnya WNI/TKI di Brunei Darussalam saling berkelahi.

Presiden Jokowi menerima kenang-kenangan yang diberikan oleh TKI di KBRI Brunei Darussalam, Minggu (8/2)

Presiden Jokowi menerima kenang-kenangan yang diberikan oleh TKI di KBRI Brunei Darussalam, Minggu (8/2)

Presiden mengaku senang karena dibandingkan dengan di Malaysia, di Brunei Darussalam hampir tidak ada masalah yang menyangkut WNI/TKI. Namun, kalau toh ada masalah, Presiden minta kepada Duta Besar RI di Brunei Darussalam maupun Menteri Tenaga Kerja (Menaker) untuk secepatnya diselesaikan.

Dalam sebulan terakhir, kata Kepala Negara, pemerintah telah mengirimkan pesawat Hercules untuk menjemput 800 TKI bermasalah di Malaysia. Kemudian yang di Arab Saudi 400 orang. “Ini Malaysia kemarin saya dengar masih ada 1000. Oke jemput lagi sudah,” tegasnya.

Menurut Presiden Jokowi, sebetulnya yang buat masalah itu bukan kita, tapi ada saudara kita yang ke luar negeri itu illegal. Ia menyebutkan, di Malaysia itu ada 2,3 juta TKI, yang illegal 1,2 juta orang.

“Coba yang pusing siapa? Yang pusing saya kalau denger-denger ini,” tutur Jokowi.

Presiden menegaskan, pemerintah mau menyelesaikan masalah-masalah yang menyangkut TKI illegal itu. Namun Presiden meminta agar jangan sampai ada TKI illegal karena itu menyulitkan pemerintah, terutama kalau ada yang menghadapi masalah kriminal.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi mengingatkan kepada para WNI/TKI di luar negeri bahwa mereka itu membawa nama bangsa dan negara.

“Saya minta semuanya menjaga persatuan, menjaga kesatuan kita. Kalau dilihat saya kira di sini, gaji juga enak. Yang di sini saya lihat dari wajah saja seneng. Di Arab beda, di Malaysia beda, di sini cerah semuanya.,” kata Jokowi yang langsung disambut tepuk tangan para WNI/TKI yang memenuhi ruang pertemuan di KBRI Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri, dan Menteri Kesehatan Nina Moeloek.

(RHT/ES)

Berita Terbaru