Berapapun Jumlahnya, Presiden Jokowi: Negara Harus Hadir Lindungi Hak-Hak Penyandang Disabilitas

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 4 Desember 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 21.743 Kali
Presiden Jokowi menyaksikan penggunaan ATM Disabilitas, pada peringatan Hari Disabilitas, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/12) siang

Presiden Jokowi menyaksikan penggunaan ATM Disabilitas, pada peringatan Hari Disabilitas, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/12) siang (Foto: Setkab/Jay)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, membicarakan jumlah penyandang disabilitas bukan hanya soal angka-angka, berapapun jumlah penyandang disabilitas, bahkan satu orang pun, negara harus hadir untuk memenuhi dan melindungi hak-haknya sebagai warga negara.

“Negara harus hadir untuk menegakkan hak-hak penyandang disabilitas dan sebagai anak-anak bangsa yang juga harus berkontribusi untuk menghadapi masa depan,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Disabilitas Internasional, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/12).

Ke depan, kata Presiden, Pemerintah secara bertahap ingin mengambil langkah-langkah yang konkret membangun pendidikan yang layak dan inklusif bagi penyandang disabilitas, yaitu menyediakan lapangan pekerjaan bagi penyandang disabilitas yang nantinya akan berusaha untuk membangun sebuah pabrik.

“Moga-moga ini sebuah bisa dijadikan contoh, dan nanti berikutnya bisa ditambah dan ditambah lagi,” ujar Presiden Jokowi.

Kepala Negara juga menyebutkan, Pemerintah akan menyediakan sarana transportasi dan fasilitas publik yang bisa diakses. Pengalaman yang pernah dirasakannya saat bersama beberapa orang mencoba naik bus dari terminal, Kepala Negara bisa mengerti dan merasakan, memang kita masih kurang.

“Itu yang harus menjadi perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Karena saya pernah diajak dan berjalan muter dan saya merasakan betul bahwa masih banyak sekali kekurangan itu,” ungkap Kepala Negara.

Pemerintah, lanjut Presiden Jokowi, juga akan berupaya memenuhi kebutuhan informasi dan mewujudkan hak-hak dasar sebagai warga negara, baik yang berkaitan dengan akta kelahiran bagi anak-anak, dan KTP yang bisa diakses bagi penyandang disabilitas netra misalnya KTP braile. “Dan kita lihat tadi juga sudah disampaikan, bahwa disiapkan juga ATM disabilitas yang nanti kita lihat dan kita harapkan ini di lapangan segera bisa di semua daerah bisa ada ATM-ATM seperti ini,”  tuturnya.

Diakui Presiden Jokowi, jika langkah-langkah yang itu belum cukup. Masih perlu banyak lagi aksi-aksi yang konkret, aksi-aksi yang nyata bagi penyandang disabilitas. Karena itu, Presiden Jokowi  mengajak dan menimbau kepada segenap komponen bangsa untuk bersama-sama melakukan keberpihakan yang dapat direalisasikan dengan menjalankan program-program disabilitas yang sudah tercantum dalam RANHAM bidang disabilitas. Termasuk melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) dari dunia usaha.

Acara peringatan Hari Disabilitas Internasional itu diselenggarakan di Istana Negara, Kamis (3/12) siang juga dihadiri oleh Menko PMK Puan Maharani, Seskab Pramono Anung, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Menteri Luar Negeri.

Pada acara ini sekaligus juga diluncurkann program ATM bagi penyandang disabilitas netra. (DND/JAY/ES)

 

Berita Terbaru