Beri Dukungan Moral Perancis, Presiden Jokowi Minggu ke Paris Hadiri Konferensi Perubahan Iklim

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 November 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 29.910 Kali
Seskab Pramono Anung

Seskab Pramono Anung (Foto: Humas/Rahmat)

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan terbang ke Paris, Perancis, Minggu (29/11), guna menghadiri Konferensi Internasional Perubahan Iklim atau Conference of Parties (COP) ke-21.

“Kepala Negara sekaligus memberikan support moral walaupun COP ke-21 ini isunya tentang climate change dan emisi karbon. Kehadiran ini sangat positif bagi kebersamaan untuk memerangi terorisme dan radikalisme,” kata Pramono kepada wartawan seusai rapat terbatas mengenai dana Bantuan Sosial (Bansos), di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (27/11) sore.

Keterangan Seskab itu merujuk pada peristiwa aksi kekerasan dan teror yang meminta korban ratusan jiwa, di Paris, pada Sabtu (14/11) dini hari lalu.

Terkait dengan masalah keamanan, Seskab Pramono Anung meyakini, karena yang datang kepala negara yang sangat berpengaruh sekarang dalam dunia global seperti Presiden AS Barack Obama, PM Rusia Vladimir Putin, Presiden RRT Xi Jinping, dan Presiden RI Jokowi, maka akan dilakukan pengamanan dengan yang sangat ekstra.

“Mereka juga secara khusus memberikan jaminan untuk itu. Maka kenapa demikian, sebelum COP21 keamanan masuk ke Paris, Perancis itu sangat ketat,” tambah Pramono.

Menurut Seskab, Presiden Jokowi akan berangkat ke Paris pada Minggu (29/11) dan rencananya kembali ke Jakarta adalah Rabu (3/12) siang.

Ia menyebutkan, adanya keinginan beberapa negara melakukan pertemuan bilateral dalam kunjungan ke Paris, Perancis itu. Namun karena kemarin mulai KTT G20, kemudian KTT ASEAN hampir semuanya sudah, maka masalah bilateral tidak menjadi isu utama.

“Yang paling utama adalah yang pertama selain memberikan dukungan moral kepada Perancis yang sedang mengalami musibah terorisme ini,” kata Seskab seraya menyebutkan, pertemuan itu sekaligus menguatkan kerja sama bukan hanya persoalan climate change tapi juga solidaritas untuk memerangi terorisme. (UN/RAH/ES)

 

 

 

Berita Terbaru