Beri Pinjaman Tanpa Agunan, Presiden Jokowi: Jumlah Nasabah Mekaar Ada 5,9 Juta

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 6 Desember 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 965 Kali

Presiden saat meninjau barang dagangan peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di alun-alun Kota Cilegon, Banten, Jumat (6/12). (Foto: Humas/Oji).

Usai meresmikan pabrik polyethylene bari milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk dan melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung, yang dilanjutkan dengan makan siang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan langsung menuju alun-alun Kota Cilegon, Banten, untuk bertemu dengan Ibu-ibu peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan, para peserta program Mekaar di Cilegon, Banten, itu merupakan bagian dari nasabah Mekaar di tanah air yang jumlahnya sudah mencapai 5,9 juta.

“Apa yang ingin saya katakan? Ibu-ibu adalah orang-orang yang dipercaya. Hati-hati. Karena mendapatkan bantuan pinjaman tanpa agunan,” kata Presiden Jokowi di alun-alun Kota Cilegon, Banten, Jumat (6/12) siang.

Kenapa ada yang diberi (pinjaman, red) Rp2 juta, ada yang diberi Rp8 juta, ada yang diberi Rp6 juta, menurut Presiden, karena Ibu-ibu dipercaya. Kalau diberi Rp2 juta bisa dipercaya, lanjut Presiden, tahun depan naik level diberi Rp4 juta, kalau Rp4 juta bisa dipercaya, disiplin, diberi Rp8 juta atau Rp6 juta.

“Naik terus. Sekali lagi, artinya Ibu-ibu dipercaya,” ujar Presiden.

Presiden mengingatkan Ibu-ibu yang memperoleh pinjaman dari Mekaar itu untuk berhati-hati. Ia mengingatkan jangan sampai kepercayaan itu dibelok-belok, hati-hati. “Kalau orang sudah tidak dipercaya, untuk mengembalikan kepercayaan itu sulit sekali,” tuturnya.

Untuk itu, Presiden Jokowi berpesan agar mereka disiplin dalam mengangsur. Misalnya, tambah Presiden, mengangsurnya hari Senin, maka Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu itu sudah mulai menyisihkan untuk ditabung sehingga ininya terus bergulir.

“Disiplin. Kalau bilang Senin, Senin juga harus ada. Ini penting sekali. Kalau harus dikumpulkan Jumat, ya Jumat dikumpulkan ada,” pesan Presiden.

Kepala Negara juga mengingatkan agar pinjaman itu harus menetas dan menjadi besar. Kalau Ibu-ibu nanti sudah mentok ditanam di Mekaar mentok, sudah Rp10 juta, enggak bisa nambah lagi, sambung Presiden, nanti akan dipindah ke BRI, sehingga bisa naik ke Rp25 juta sampai ke Rp500 juta.

Mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (FID/OJI/ES)

Berita Terbaru