Berikan KIS, Presiden Jokowi: Kalau Sakitnya Batuk ke Puskesmas Dulu, Jangan Langsung ke Rumah Sakit

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 12 April 2017
Kategori: Berita
Dibaca: 17.589 Kali
Presiden Jokowi saat membagikan KIS, KIP, PKH, dan PMT di Taman Pandawa, Cicendo, Bandung, Rabu (12/4). (Foto: Humas/Anggun)

Presiden Jokowi saat membagikan KIS, KIP, PKH, dan PMT di Taman Pandawa, Cicendo, Bandung, Rabu (12/4). (Foto: Humas/Anggun)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan sebanyak 157 Kartu Indonesia Sehat (KIS), 250 Kartu Indonesia Pintar (KIP), 450 Kejar Paket A, B, dan C,  239 Program Keluarga Tambahan (PKH), dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada 100 ibu-ibu hamil, 100 anak balita, dan 100 anak sekolah di Bandung.

Pemberian KIP, KIS, PKH, dan PMT itu merupakan pemenuhan janji Presiden Jokowi kepada Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil,” beberapa waktu lalu.
“Hari ini saya bisa hadir di sini. Jadi janji saya, saya penuhi Pak Wali,” kata Presiden Jokowi di Taman Pandawa, Cicendo, Bandung, Rabu (12/4) siang.

Untuk Berobat

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat yang memiliki Kartu Indonesia Sehat agar digunakan untuk berobat jika sakit.

“Kalau sakitnya batuk ya ke Puskesmas, jangan langsung ke rumah sakit. Nanti kalau dicek, waduh ini kok sakitnya agak berat, baru dirujuk ke rumah sakit, dan enggak bayar kalau pegang ini,” ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengajak masyarakat yang menemukan pelayanan kesehatan yang tidak baik agar melaporkan ke pemerintah.

“Tolong dilaporkan. Bisa lapornya ke Pak Wali Kota bisa. Bisa lapornya ke Pak Gubernur bisa. Bisa lapornya ke Bu Menteri bisa. Kalau masih enggak ditanggapi lagi, bisa lapornya ke Presiden,” tegas Presiden.

Meski masyarakat yang memegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) tidak membayar pelayanan kesehatan, lanjut Presiden, pemerintah melalui BPJS Kesehatan yang membayar ke rumah sakit.

“Kalau dilayani tidak baik, hati-hati, dokternya hati-hati, Direktur rumah sakitnya hati-hati. Kalau diulang-ulang terus. Ya apa, saya akan perintah dicopot. Setuju enggak? Melayani saja kok enggak baik pada rakyat” tegas Presiden.

Ditambahkan Presiden, masyarakat yang mendapat KIP akan memperoleh Rp450 ribu untuk SD, Rp750 ribu untuk SMP, dan Rp1 juta untuk SMA/SMK.

Presiden berpesan agar uang tersebut digunakan untuk membeli peralatan sekolah (buku, sepatu, seragam, tas) dan tidak boleh digunakan untuk membeli pulsa.

Sementara kepada ibu-ibu hamil dan anak-anak sekolah, Presiden mengingatkan bahwa pemberian makanan tambahan adalah investasi jangka panjang.

“Nanemnya sekarang, tapi panennya nanti 30 tahun, 40 tahun yang akan datang. Karena kalau ibu-ibu hamil gizi yang ada di kandungan tidak dirawat dengan baik, anak kita menjadi nanti tidak sehat ke depan, menjadi tidak pintar,” jelas Presiden.

Ia menuturkan, untuk ibu dengan umur kehamilan 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan bisa mengkonsumsi 2 keping per hari. Untuk ibu hamil, umur kehamilan 4 bulan hingga 9 bulan bisa mengkonsumsi 3 keping per hari.

Untuk balita, umur 6 sampai 11 bulan mengkonsumsi roti biskuit 8 keping per hari. Untuk umur 1 tahun hingga 5 tahun bisa mengkonsumsi 12 keping per hari. Untuk anak-anak sekolah, roti biskuit bisa dikonsumsi 6 keping per hari.

“Jangan sampai anaknya terlalu kurus. Ini saya kira terlalu kurus ini. Kayak saya dulu waktu masih kecil. Sekarang juga masih kurus. Sudah, nanti kalau ditambah ini anak pasti akan menjadi normal,” sambung Presiden.

Ke depan, Presiden berharap anak-anak bangsa kita bisa bersaing dan memenangkan kompetisi dengan negara lain. Presiden percaya jika anak-anak sudah dibekali dari sekarang dengan gizi yang baik dan menjadi sehat, akan bisa memenangkan kompetisi.

“Jangan sampai kita kalah dalam berkompetisi,” tegas Presiden.

Untuk program keluarga harapan, pemerintah akan memberikan Rp1.890.000,- per tahun yang bisa diambil selama 4 kali di bank yang ditunjuk.

Presiden mengingatkan agar sebelum mengambil uang, masyarakat sudah merencanakan untuk apa uang tersebut akan digunakan dan jangan digunakan untuk membeli rokok.

“Untuk tambahan gizi anak bisa, untuk pendidikan anak bisa, untuk mbayar apa bisa, entah untuk tambahan usaha kecil-kecilan bisa,” tambah Presiden.

Sementara itu, dalam sambutannya Menteri Kesehatan, Nila Moeloek menegaskan bahwa pemberian makanan tambahan ini diberikan agar sumber daya manusia dan masyarakat menjadi sehat, cerdas dan dapat membawa negara menjadi negara kuat yang bisa dimulai dari ibu hamil.

Pada kesempatan ini, Presiden juga memberikan hadiah sepeda kepada anak-anak dan masyarakat yang berhasil menjawab pertanyaan Presiden.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (RMI/GUN/ES)

Berita Terbaru