Bersama Warga, Presiden Jokowi Hijaukan Desa Jatisari, Wonogiri dengan Sistem Agroforestry

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 15 Februari 2020
Kategori: Berita
Dibaca: 926 Kali

Presiden Jokowi kompak bersama Ibu Negara Iriana Kebun Bibit Desa (KBD) yang dilaksanakan oleh Kelompok Mulyo Jati di Dusun Tanduran, Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (15/2). ( Foto: Humas/Agung).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menamam tanaman bersama kurang lebih 1.000 warga dalam rangkaian acara Penghijauan Desa Jatisari dengan sistem Agroforestry di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (15/2) yang dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. 

Awali kegiatan, Presiden Jokowi meninjau Kebun Bibit Desa (KBD) yang dilaksanakan oleh Kelompok Mulyo Jati di Dusun Tanduran, Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah.
Dengan luas persemaian sebesar 700 meter persegi, jenis dan banyak tanaman yang ditanam adalah sebagai berikut Klengkeng 1.250 batang, Durian 1.500 batang, Alpukat 2.750 batang, Petai 2.750 batang, Sirsak 5.000 batang, Jambu Mete 2.000 batang, Jengkol 2.000 batang, Sengon Laut 38.250 batang, Sukun 1.000 batang, Gayam 1.000 batang, Beringin 1.000 batang, Vertiver 17.000 batang, dan Porang 4.000 batang.
Sebagai informasi, Vetiver (Chrysophogon Zizaionides) merupakan rumput yang ditanam di lereng-lereng keras dan berbatu. Ujung-ujung akar Vetiver dapat masuk menembus dan menjadi seperti jangkar yang sangat kuat menembus tanah.
Cara kerja akar rumput Vetiver ini seperti besi kolom yang masuk ke dalam menembus lapisan tanah, dan pada saat yang sama akan menahan partikel-partikel tanah dengan akar serabutnya.
Kondisi seperti ini dapat mencegah erosi yang disebabkan oleh angin dan air sehingga Vetiver dijuluki sebagai kolom hidup.
Penanganan Holistik Sedimentasi
 
Untuk diketahui, program penghijauan Desa Jatisari, Kabupaten Wonogiri, memiliki keterkaitan dengan penanganan holistik sedimentasi waduk Gajah Mungkur berbasis lahan.
Pemanfaatan waduk Gajah Mungkur hingga saat ini ada beberapa di antaranya penggerak tenaga listrik, Irigasi dan air baku, perikanan darat serta pariwisata.
Daerah tangkapan air waduk Gajah Mungkur rinciannya adalah sebagai berikut: luas daerah genangan sebesar 8.800 hektare, luas daerah tangkapan aur 135.000 hektare, dengan rata-rata inflow sedimen tahunan 3,2 juta meter kubik per tahun, dan rata-rata inflow sedimen DAS Keduang yakni 1,2 juta meter kubik per tahun atau sebesar 37,5%.
Usai meninjau Kebun Bibit Desa Mulyo Jati, Presiden Jokowi melakukan penanaman Vetiver dan buah yang diikuti oleh warga di sekitar Jatisari, Wonogiri.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam agenda kali ini Mensesneg Pratikno, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (EN).
Berita Terbaru