Bertemu Delegasi JAPINDA, Presiden Jokowi Minta Realisasi Proyek Masela Bisa Dipercepat
Usai menerima delegasi Parlemen Singapura, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi sejumlah pejabat pemerintah menerima delegasi pimpinan industri terkemuka Jepang yang tergabung dalam Japan Indonesia Association (JAPINDA) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/11) siang.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyampaikan bahwa beberapa hal lagi yang diperlukan untuk pengembangan dengan Jepang, antara lain terkait dengan agro, terkait dengan teknologi yang biasanya terkait dengan eksport barang-barang agro, yaitu kitosan teknologi.
“Bapak Presiden juga mengingatkan terkait dengan kerja sama di bidang pariwisata, terkait dengan Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada wartawan usai mendampingi Presiden Jokowi menerima delegasi pimpinan industri terkemuka Jepang itu.
Menurut Menko Perekonomian, Presiden juga menyampaikan terkait dengan akan dipersiapkannya omnibus law yang akan menyelesaikan persoalan investasi.
“Beliau juga menyampaikan terkait pemangkasan birokrasi yang bisa terkait dengan eselon 3 dan ke 4, dan kebijakan baru untuk terkait dengan daftar negatif investasi. Tentunya dengan kegiatan ini diharapkan investasi dapat terus bertingkat,” terang Airlangga.
Kemudian terkait dengan program pengembangan Masela, Menko Perekonomian Airlangga Hartato menyampaikan, bahwa Presiden mengharapkan bahwa ini bisa dipercepat. Dan mantan Prime Minister Fukuda mengatakan bahwa dia menjadi saksi bahwa ini diharapkan bisa ditingkatkan.
Kemudian juga terkait Patimban, diharapkan akan ada konektivitas antara jalan tol dengan pelabuhan Patimban. “Presiden sudah meminta Pak Menteri PU untuk menindaklanjuti,” ungkap Airlangga.
Komitmen Investasi
Pihak pimpinan industri terkemuka Jepang yang tergabung dalam JAPINDA yang dipimpinan mantan PM Jepang Fukuda Yasuo, menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan sejumlah proyek kerja sama di tanah air.
“Beberapa isu yang diangkat adalah yang pertama terkait dengan proyek Masela. Disampaikan bahwa perancangan desain, dan pembebasan lahan, lokal konten semua sedang dipersiapkan dan juga ini akan mempekerjakan tenaga kerja di sana. Proyek rencananya dari 2022 – 2027,” terang Airlangga.
Kemudian dari Daihatsu Toyota, Okudaira Soichio, menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, telah menyampaikan bahwa selama ini Toyota dan Daihatsu sudah memproduksi lebih dari 10 juta unit kendaraan, dan juga 90% dari ekspor otomotif Indonesia sekitar 200.000 telah diekspor ke 80 negara.
“Ini akan ditingkatkan lagi, ditambah lagi juga akan meningkatkan R and D untuk para lulusan insinyur,” kata Menko Perekonomian.
Kemudian dari Yamauchi dari PP Taisei juga menyampaikan, sudah 60 tahun di Indonesia termasuk mendirikan Hotel Indonesia. Dan berdasarkan data, Taisei punya pengalaman juga untuk mengerjakan pengembangan kota-kota dan juga terkait dengan penanganan bencana banjir.
“Mereka menawarkan untuk dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan tersebut, termasuk penanganan banjir di kota Jakarta,” ungkap Airlangga seraya menambahkan, Hirose Michiaki dari Tokyo Gas, berterima kasih selama ini Indonesia mengekspor gas dan dimanfaatkan oleh Tokyo Gas.
Secara keseluruhan, menurut Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, proyek strategis nasional Jepang itu ada 17 proyek, mulai dari kereta api, pelabuhan, energi, dan tenaga listrik.
Saat menerima delegasi pengusaha Jepang yang tergabung dalam JAPINDA itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menlu Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (FID/RAH/ES)