Presiden Jokowi memimpin delegasi Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Thailand yang dipimpin oleh PM M Prayut Chan-o-cha, di Bangkok, Thailand, Sabtu (22/6). (Foto: Humas/Tarmuji)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama PM Thailand Prayut Chan-o-cha membahas tiga isu dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dan Thailand di Hotel Athenee, Bangkok, Sabtu (22/6).
Dalam pertemuan bilateral tersebut, kedua pemimpin sepakat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi serta menghilangkan hambatan perdagangan.
Pada pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara juga membahas secara khusus mengenai CPO dan karet. Indonesia, dalam pertemuan tersebut, menyampaikan apresiasi kepada Thailand atas dukungan kepada Indonesia dan Malaysia dalam melawan diskriminasi terhadap CPO.
Hal lain yang juga disampaikan oleh Presiden yakni Indonesia juga menghargai kerja sama Thailand untuk bersama-sama dapat meningkatkan harga karet dunia.
Kepala Negara juga meyakini bahwa Indonesia dan Thailand dapat membangun kerja sama yang baik, tidak saja untuk kepentingan bilateral, namun juga untuk ASEAN dan dunia
“Saya mendukung penuh keketuaan Thailand di ASEAN tahun ini,” ucap Presiden dalam rilis Kepala Deputi Bidang Protokol, Pers, Media Istana Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Presiden Jokowi juga menyampaikan penghargaan atas dukungan Thailand terhadap Konsep Outlook ASEAN mengenai Indo Pasifik.
Isu terakhir yang disampaikan Presiden Jokowi adalah perkembangan Rakhine State bahwa Indonesia menyampaikan pentingnya laporan Preliminay Needs Assesment (PNA) untuk segera ditindaklanjuti.
Selain itu, Presiden Jokowi menyampaikan pentingnya situasi keamanan yang lebih baik di Rakhine State sehingga proses repatriasi yang sukarela, aman, dan bermartabat dapat dilakukan.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, dan Duta Besar Indonesia untuk Thailand Ahmad Rusdi. (DND/EN)