Bertemu Presiden Jokowi, Pengusaha Berharap Ada Event Besar Produk Halal Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 31 Januari 2019
Kategori: Berita
Dibaca: 11.897 Kali
Presiden Jokowi didampingi Koordinator Staf Khusus menerima pengusaha produk halal Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (31/1) sore. (Foto: OJI/Humas)

Presiden Jokowi didampingi Koordinator Staf Khusus menerima pengusaha produk halal Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (31/1) sore. (Foto: OJI/Humas)

Para pelaku usaha yang bergerak di bidang industri halal life style  berharap adanya event yang sangat besar yang bisa mensounding, tamu-tamu internasional untuk melihat besarnya potensi pasar halal ini Indonesia, dari food, dari busana, dan dari semuanya.

“Yang kita harapkan ini untuk menyampaikan ke dunia event yang sangat besar seperti itu,” kata Presiden Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma usai bersama sejumlah pengusaha yang  bergerak di bidang industri halal life style  diterima oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (31/1) sore.

Ditegaskan Ali, bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Artinya, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dari halal Industri atau Islamic industri. Salah satunya adalah fesyen atau Islamic fashion yang potensinya luar biasa besar.

“Kita melihat bahwa Indonesia dengan potensi penduduk muslim terbesar di dunia itu secara market luar biasa, dan sekarang menjadi konsen adalah bagaimana kita untuk bisa juga berperan sebagai pemain sehingga kita lebih produktif, dan kita pada akhirnya bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang juga signifikan di Indonesia,” terang Ali.

Untuk itu, lanjut Ali, para pengusaha meminta dukungan Presiden Jokowi untuk secara konkrit misalnya dari sisi penguatan hulu dan hilir nya dan juga regulasi-regulasi yang menstimulus berkembangnya UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) fesyen muslim di Indonesia.

Mengenai tanggapan Presiden Jokowi, Ali Charisme mengemukakan, yang jelas Presiden akan memanggil mereka sebulan lagi untuk persiapannya seperti apa.

“Apa yang perlu di support konkretnya. Jadi dari kita semua tim akan diskusi dulu jadi kayak tadi pendidikannya mau apa, kita akan sampaikan perlunya berapa uangnya ,” jelas Ali seraya menambahkan, pihaknya akan balik lagi ke Istana akan mungkin dengan tim yang lebih kecil untuk menyampaikan keperluan ke depannya seperti apa.

Yang jelas, menurut Presiden Indonesia Fashion Chamber (IFC) itu, perlu dilakukan sinergi dari hulu, yaitu adalah bagaimana menciptakan produk-produk baru, bagaimana menciptakan inovasi kain dari serat nanas, dan dari produk-produk yang ada di Indonesia sumbernya.

Yang kedua mengenai hilir yaitu bagaimana Indonesia punya strategi untuk pemasaran yang sangat strategis.

“Mungkin kita bisa berkaca di beberapa negara lain misalnya di Itali Duomo, di Jepang Harajuku, di Turki ada Taqsim dan Al-Fatih untuk distrik fashion muslim, kenapa kita di Indonesia yang penduduk muslim terbesar di dunia dan tentunya sektor pariwisatanya juga berpotensi diharapkan punya beberapa distrik fasyen untuk fasyen muslim ini,”terang Ali. (DNS/OJI/ES)

Berita Terbaru