Bertemu Presiden Parlemen Eropa, Presiden Jokowi Bahas Diskriminasi Bagi CPO Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 22 April 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 23.964 Kali
Presiden Jokowi bertemu Presiden Parlemen Uni Eropa di Brussel, Belgia (21/4). (Foto: BPMI/Laily)

Presiden Jokowi bertemu Presiden Parlemen Uni Eropa di Brussel, Belgia (21/4). (Foto: BPMI/Laily)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Parlemen Uni Eropa, Martin Schulz, Kamis, 21 April 2016,  di Kantor Presiden Uni Parlemen Eropa di Brussels.

Presiden Parlemen Uni Eropa menyampaikan bahwa Indonesia merupakan mitra yang sangat penting bagi Uni Eropa. Presiden Parlemen Uni Eropa juga mendukung kemajuan pembahasan Scoping papers dan mengharapkan negoisasi CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement) dapat segera dimulai.

Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana melalui siaran persnya Kamis (21/4) mengatakan, Presiden Parlemen Uni Eropa itu sangat menghargai peran Indonesia menjaga perdamaian dunia termasuk dalam isu Arab Saudi- Iran.

Sementara itu, Presiden Jokowi  menjelaskan mengenai perkembangan politik dan demokrasi di Indonesia. Presiden mengatakan, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia juga mampu mengembangkan demokrasi dan juga toleransi. “Nilai nilai ini sangat penting untuk dikembangkan ke seluruh dunia, karena nilai-nilai tersebut penting bagi perdamaian dunia,” ucap Presiden Jokowi.

Atas undangan Presiden Parlemen Uni Eropa, Indonesia akan kirimkan tokoh dialog antar agama untuk hadir dalam acara yang akan diselenggarakan Parlemen Eropa.

Presiden Jokowi juga mengharapkan perlakuan non diskriminasi dapat diberlakukan bagi CPO (Crude Palm Oil) Indonesia. Presiden Jokowi mengatakan  isu sustainability merupakan prioritas bagi Indonesia.

Presiden Jokowi dan Presiden Parlemen Uni Eropa sepakat mengenai pentingnya peningkatan kerja sama antara parlemen Indonesia dengan Parlemen Uni Eropa. Presiden Jokowi senang mendengar adanya rencana pembentukan persahabatan parlemen Indonesia dan Uni Eropa.

Presiden  Jokowi dan Presiden Parlemen Uni Eropa juga sepakat bahwa hubungan Uni Eropa dengan ASEAN juga penting untuk ditingkatkan.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Seskab Pramono Anung, Mendag Thomas Lembong, dan Menlu Retno LP Marsudi.

(TKP/ES/EN)

Berita Terbaru