Bertemu Presiden Perancis, Presiden Jokowi Bahas Ekspor Indonesia ke Eropa

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 27 Mei 2016
Kategori: Berita
Dibaca: 35.058 Kali
Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dan Hollande di Jepang (27/5). (Foto:BPMI)

Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dan Hollande di Jepang (27/5). (Foto:BPMI)

Sebelum bertolak ke Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Perancis Francois Hollande, Jumat, 27 Mei 2016 di Shima Kanko Hotel the Classic, Shima Jepang.

Presiden Jokowi menyampaikan tiga isu bilateral yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA), ekspor kayu Indonesia ke Uni Eropa (UE) dan rencana pajak sawit.

Presiden Jokowi menyambut baik selesainya scoping paper I-EU CEPA yang sebelumnya sempat berhenti selama beberapa tahun. “Saya berharap agar negosiasi formal I-EU CEPA dapat dimulai tahun ini. Negosiasi I-EU CEPA dimaksudkan untuk menjadikan ekonomi Indonesia lebih terbuka dan kompetitif,” ujar Presiden Jokowi.

Terkait ekspor kayu legal Indonesia ke UE, Presiden Jokowi mengatakan, “Indonesia mengharapkan kiranya lisensi FLEGHT (Forest Law Enforcement Governance) dapat segera diberlakukan”.

Di samping itu, Indonesia juga mengharapkan dukungan Pemerintah Perancis agar pembahasan mengenai rencana pajak sawit tidak dilanjutkan oleh Parlemen Perancis. “Sehingga ekspor sawit Indonesia ke Perancis dapat terus dilanjut,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden Hollande menilai bahwa pendekatan win-win dinilai merupakan pendekatan terbaik untuk menyelesaikan ketiga isu tersebut.

Selain itu, kedua Presiden sepakat untuk meningkatkan kerja sama melawan terorisme. “Kami sangat mengapresiasi pendekatan Presiden Jokowi yang mengedepankan pendekatan komprehensif berupa softpower dan hardpower,” pungkas Presiden Hollande.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djali. (TKP/DAN/SKM/EN)

Berita Terbaru