Bertemu US-ASEAN Business Council, Presiden Diskusi tentang Peringkat EoDB Indonesia

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 13 Maret 2018
Kategori: Berita
Dibaca: 19.623 Kali
Presiden Jokowi saat menerima menerima Delegasi US-ASEAN Business Council, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/3). (Foto: Humas/Jay)

Presiden Jokowi saat menerima Delegasi US-ASEAN Business Council, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/3). (Foto: Humas/Jay)

Usai menerima kunjungan resmi Delegasi Senat Parlemen Republik Kazakhstan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Delegasi US-ASEAN Business Council, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/3).

Saat pertemuan, Presiden Jokowi dan US-ASEAN Business Council berdiskusi tentang cakupan luas pengalaman industri Amerika di Indonesia, terutama beberapa hal yang berubah di beberapa tahun terakhir.

“Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya peringkat EODB Indonesia. Sementara, lembaga pemeringkat utang (credit rating agency) menaikkan peringkat  Indonesia,” tutur Presiden US-ASEAN Business Council, Alexander C. Feldman, di halaman Istana Negara, Selasa (13/3).

Alex Feldman juga menyampaikan bahwa US-ASEAN Business Council merepresentasikan bisnis Amerika di wilayah Asia Tenggara. Ia menambahkan bahwa khusus di Indonesia, US-ASEAN Business Council memiliki kantor di Jakarta.

“Pihak kami membawa 41 perusahaan dari berbagai sektor.  Selama 3 hari pertemuan yang diselenggarakan di sini. Presiden Jokowi sangat senang menyambut kami,” tambah Alex.

Mengenai perusahaan yang berada di Indonesia, Alex menyampaikan bahwa perusahaan dimaksud terdiri dari lintas sektor, mulai dari sektor migas, teknologi, jasa kesehatan, pariwisata dan jasa perjalanan seperti Coca cola, Expedia, Signa, Apple, dan Amazon.

Target di Indonesia

Berbicara mengenai tujuan bertemu Presiden, Alex menyampaikan untuk melihat apakah US-ASEAN Business Council  bisa membantu Presiden dalam mewujudkan peningkatan ekspor Indonesia dan bekerja sama untuk mempromosikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi Amerika.

“Kami berpendapat bahwa hal tersebut merupakan tantangan dan juga kesempatan, beberapa tantangan tersebut antara lain data localization. Jadi kami berusaha untuk mendapatkan data, ketentuan dan peraturan, cara untuk memproyeksikan penduduk Indonesia, dan sekaligus melakukan bisnis berjalan secara kondusif,” pungkas Alex.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir. (FID/JAY/EN)

Berita Terbaru