Berterima Kasih Kepada Rakyat, Presiden Jokowi Jelaskan Alokasi Pengalihan Anggaran Subsidi BBM

Oleh Humas     Dipublikasikan pada 25 Mei 2015
Kategori: Berita
Dibaca: 29.321 Kali
Presiden Jokowi dalam satu kesempatan menyerahkan KIS kepada rakyat

Presiden Jokowi dalam satu kesempatan menyerahkan KIS kepada rakyat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada para pemilik kendaraan bermotor, yang bisa memahami langkah pemerintah mengalihkan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) ke sektor yang lebih produktif.

“Karena partisipasi mereka, ditambah dengan penghematan dari BBM yang diselundupkan karena perbedaan harga BBM yang tinggi, dana subsidi BBM yang dialihkan untuk rakyat yang kurang mampu dan program produktif pada APBNP 2015  mencapai Rp 186 triliun,” kata Presiden Jokowi sebagaimana disampaikan Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, melalui pesan singkatnya Senin (25/5) pagi.

Anggaran pengalihan subsidi BBM itu, menurut Presiden Jokowi sebagaimana disampaikan Teten Masduki, secara garis besar dialokasikan antara lain:
1. Menambah dana perlindungan sosial sebesar Rp 14,3 trilliun, yaitu untuk Kartu Keluarga Sejahtera dan program Keluarga Harapan;
2. Menambah dana perlindungan kesehatan sebesar Rp 422 miliar, yaitu untuk tambahan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan peningkatan 1.8 juta penerima, Rp 2.2 triliun penambahan fasilitas, sarana, prasarana untuk RS rujukan nasional
3. Untuk Dana Desa Rp 11.7 triliun;
4. Rp 3.3 triliun untuk pengembangan armada perbatasan, sistem informasi dan logistik kelautan
5. Rp 6.4 triliun untuk sektor pendidikan,antara lain digunakan untuk tambahan 10 juta siswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP_, sehingga total penerima menjadi 19.2 juta siswa;
6. Rp 16.9 triliun untuk sektor pertanian, antara lain untuk peningkatan produksi pangan melalui pembangunan irigasi, alat dan mesin pertanian, pupuk dan benih unggul;
7. Untuk sektor perumahan rakyat dan pekerjaan umum, Rp 8.4 triliun untuk irigasi, waduk, pengendalian banjir. Rp 9.1 triliun untuk pengembangan air minum, penyehatan lingkungan, pengembangan permukiman, Rp 10 triliun infrastruktur jalan dan jalan wilayah perbatasan, dan Rp 5.75 triliun pembangunan jalan tol
8. Untuk sektor perhubungan, Rp 11.9 triliun pembangunan berbagai jenis kapal, fasilitas pelabuhan dan sistem informasi; dan
9. Peningkatan Dana Alokasi Khusus untuk membantu daerah, yaitu Rp 9.3 triliun untuk infrastruktur irigasi, Rp 4 triliun untuk pertanian, Rp 5 triliun untuk pembangunan jalan dan Rp 1.4 Triliun untuk peningkatan pelayanan rujukan kesehatan.

Menurut Presiden Jokowi, jika alih subsidi tidak dilakukan, dana Rp. 186 triliun untuk rakyat yang kurang mampu dan program produktif diatas, hanyalah berupa asap kendaraan bermotor.

“Jika alih subsidi tidak dilakukan, kita mempunyai BOM WAKTU yang dapat meledak kapan saja karena pemerintah tidak punya cukup uang untuk membantu rakyat miskin dan membiayai kegiatan produktif,” tegas Jokowi sebagaimana disampaikan oleh Teten Masduki.

Bahkan, lanjut Teten, jika alih subsidi tidak dilakukan, diperkirakan di tahun 2020 seluruh pendapatan negara akan dipakai untuk subsidi BBM, sehingga negara kita akan hancur. (ES)

Berita Terbaru